Bisnis.com, JAKARTA - Raksasa teknologi Asia Tenggara, Sea Ltd. dikabarkan tengah berencana mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi di Indonesia.
Dilansir dari Business Times, Rabu (11/5/2022), induk usaha Shopee dan Garena itu disebut-sebut membidik Asuransi Mega Pratama sebagai target potensial untuk rencana akuisisi tersebut. Kabar ini dilaporkan pertama kali oleh Financial Times.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Asuransi Mega Pratama baru-baru ini diakuisisi oleh entitas milik Andy Indigo, putra orang terkaya Indonesia, Ganda Sitorus.
Andy merupakan mitra bisnis penting Sea di Indonesia, yang menggenggam 50 persen kepemilikan saham di unit bisnis digital payment Sea di Indonesia. Andy juga melakukan investasi bersama dengan Sea dalam akuisisi Bank Kesejahteraan Ekonomi pada Januari 2021.
Adapun, Asuransi Mega Pratama merupakan perusahaan asuransi umum yang menyediakan produk asuransi mulai dari asuransi tanggung gugat, kecelakaan diri, rekayasa, kendaraan bermotor, hingga pengangkutan.
Berdasarkan ikhtisar keuangan unaudited triwulan IV/2021, Asuransi Mega Pratama memiliki total aset senilai Rp334,5 miliar. Perseroan mencatatkan pendapatan premi bruto senilai Rp48,9 miliar dan membukukan rugi komprehensif Rp7,2 miliar pada triwulan IV/2021.
Baca Juga
Sedangkan dari sisi indikator kesehatan keuangan perseroan, rasio pencapaian solvabilitas Asuransi Mega Pratama berada di level 467,77 persen, jauh di atas ketentuan minimum Otoritas Jasa Keuangan yang ditetapkan 120 persen.
Sementara itu, Sea Ltd. juga terbilang aktif mengincar perbankan di Indonesia untuk digiring menjadi bank digital. Dalam perkembangan terbaru, Sea berkolaborasi dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. untuk mengembangkan Bank Mayora menjadi bank digital.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa dengan kemitraan tersebut, BNI terbuka untuk mendilusi sekitar 10 persen saham BNI di Bank Mayora kepada Sea.
AKSI KORPORASI BERLANJUT
Pada pertengahan 2021 lalu, pemegang saham PT Asuransi Mega Pratama mengumumkan melepas sebagian besar sahamnya kepada PT Wahana Mandiri Sentosa Cemerlang.
Berdasarkan catatan Bisnis, sebelumnya pemegang saham Asuransi Mega Pratama adalah PT. Prima Eksekutif. Perusahaan transportasi dan perkapalan. Entitas itu membeli Asuransi Mega Pratama dari kelompok Bakrie pada 2003.
Saat melakukan pembelian, perusahaan asuransi umum ini masih bernama PT. Maskapai Asuransi Ikrar Lloyd. Sedangkan kelompok Bakrie yang menjadi entitas pengendali adalah Bakrie Finance Corporation (BFC). Perubahan nama perusahaan menjadi Asuransi Mega Pratama dilakukan sejak 8 Maret 2004.
Besaran nilai transaksi akusisi ini tidak disampaikan. Demikian juga besaran saham yang akan dilepas. Akan tetapi setelah transaksi, Wahana Mandiri Sentosa Cemerlang dipastikan menjadi pemegang saham pengendali.
"Pengambilalih [Wahana Mandiri Sentosa Cemerlang] akan menjadi pemegang saham pengendali baru perseroan setelah penyelesaian rencana pengambilalihan," ulas perusahaan kala itu.