Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI telah mencapai 2,4 juta orang per April 2022. Pada saat bersamaan, perseroan telah menyalurkan KUR senilai Rp88,99 triliun atau 34,32 persen dari total target.
Dari total nasabah per April 2022, sebanyak 245.059 nasabah berasal dari segmen usaha super mikro dengan nilai Rp2,15 triliun. Jumlah ini mencapai sekitar 10,73 persen dari total plafon di segmen super mikro yang dipatok Rp20 triliun pada 2022.
Untuk segmen mikro, KUR yang tersalurkan hingga April 2022 mencapai Rp75,10 triliun untuk 2.098.581 nasabah. Pencapaian tersebut mencapai sekitar 35,76 persen dari total plafon di segmen mikro yakni Rp210 triliun.
Di segmen usaha kecil, penyaluran KUR hingga April 2022 sudah mencapai Rp11,75 triliun untuk 42.926 nasabah. Realisasi itu sekitar 39,15 persen dari total plafon di segmen usaha kecil yang mencapai Rp30 triliun tahun ini.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan capaian positif penyerapan KUR BRI oleh pelaku usaha, menjadi indikator bahwa kondisi ekonomi Indonesia kembali bergeliat di tataran UMKM. Hal ini sejalan dengan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terjaga di level 1,33 persen.
“Diharapkan momentum pertumbuhan ekonomi pada 2022 bisa semakin bergeliat dan pulih hingga di tataran bawah,” kata Catur baru-baru ini.
Dia menambahkan BRI akan terus memperkuat penyaluran KUR di sektor produktif, seperti sektor perdagangan yang memiliki rantai nilai yang sangat panjang dan sektor pertanian yang tangguh selama masa pandemi.
Hingga April 2022, sektor perdagangan menyerap penyaluran KUR sebesar Rp29,88 triliun dengan jumlah nasabah mencapai 840.709. Sementara itu, penyaluran KUR di sektor pertanian mencapai Rp38,13 triliun atau 42,58 persen dari total plafon dengan nasabah sebanyak 969.012.
