Bisnis.com, BALI - Bank Mandiri terus melanjutkan komitmen dalam mendukung pengembangan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Hal ini diwujudkan lewat inisiatif kegiatan pembinaan fasilitator Rumah BUMN (RB) Bank Mandiri yang menjadi bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) guna memperkokoh wadah pengembangan UMKM di wilayah kerja perseroan.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, pelatihan yang menangkat tema "Facilitator Development Journey" ini diikuti oleh 34 fasilitator dari 22 Rumah BUMN pada 2-4 Juni 2022 di Sanur, Bali.
"Lewat pelatihan ini, para fasilitator yang tersebar dari seluruh Indonesia akan berkumpul dan mendapat pelatihan dari Situ Learning Group dengan pokok pembahasan yaitu Growth Mindset, Social Entrepreneurship, Time and Priority Management, serta Communication and Social Media Skills," ujar Rudi di Bali, Kamis (2/5).
Lewat pelatihan ini, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan kemampuan serta keterampilan para fasilitator dalam memfasilitasi kebutuhan UMKM Binaan yang tergabung dalam Rumah BUMN Bank Mandiri.
Sebagai informasi, sejak dijalankan pada 2017 lalu, Bank Mandiri telah mendirikan 22 Rumah BUMN (RB) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, total UMKM yang tergabung dalam RB Bank Mandiri mencapai 13.687 UMKM dengan jumlah tenaga kerja mencapai 42.000.
"Lewat program RB, Bank Mandiri secara aktif memberikan pelatihan serta pembinaan bagi pelaku UMKM. Salah satunya dengan memanfaatkan ekosistem digital seperti e-commerce dan sosial media untuk memperluas akses pasar serta daya saing UMKM lokal," jelas Rudi.
Dalam mendukung perkembangan pelaku UMKM, Bank Mandiri juga terus memperkokoh fungsi intermediasi perusahaan. Tercatat, sampai dengan April 2022 total kredit UMKM Bank Mandiri telah mencapai Rp 109,04 triliun atau tumbuh 16,2% secara year on year (YoY).
Bila dilihat berdasarkan sektor usahanya, sektor pertanian, perburuan dan sarana pertanian terus mencatat perbaikan. Termasuk sektor lain seperti perdagangan, restoran dan hotel, perindustrian serta jasa.
"Secara sektoral, bisnis UMKM terus menunjukan pertumbuhan yang konsisten. Kami optimis, kondisi ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat serta dukungan Pemerintah dan regulator dalam menopang pertumbuhan UMKM," pungkasnya.