Bisnis.com, TANGERANG SELATAN - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk, (“Bank Banten”) melaksanakan Business Review Performance (BPR) Quartal 2 (Q2) guna memaparkan kinerja keuangan perseroan di Q2 dan merumuskan produk-produk yang berorientasi kepada kebutuhan nasabah sebagai target yang harus dikejar di Q3 dan Q4. Pada Q2 Bank Banten mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja positif bila dibandingkan secara Year on Year (YoY).
Bertempat di Hotel Atria BSD, Tangerang Selatan, BPR Q2 dihadiri oleh Komisaris Utama Independen, Hasanuddin, Komisaris Independen, Media Warman, Direktur Utama, Dr. Agus Syabarrudin, Direktur Bisnis, Cendria Tj. Tasdik, Direktur Operasional dan Transformasi, Denny Sorimulia Karim, Direktur Kepatuhan, Kemal Idris beserta seluruh pejabat eksekutif dan Kepala Cabang Bank Banten seluruh Indonesia.
Direktur Utama Bank Banten, Dr. Agus Syabarrudin. Pada sambutannya, Agus memaparkan kinerja keuangan Bank Banten Semester I 2022 yang menunjukan performa positif dan tumbuh signifikan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY).
Pada Semester I 2022, Bank Banten dapat meningkatkan asetnya dengan mencatatkan aset sebesar Rp 8,27 Triliun, tumbuh 20,96%.
Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan beberapa variabel, antara lain dari sisi pembiayaan mencatatkan pertumbuhan 48,14% (YoY) yaitu sebesar Rp 3,66 Triliun. Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Banten mencatatkan pertumbuhan yang positif yaitu tumbuh 52,22% (YoY) yaitu sebesar Rp 5,05 Triliun. Agus mengungkapkan, “Pertumbuhan kredit dan DPK yang signifikan ini menunjukan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Banten terus meningkat, ke depan arah bisnis Bank Banten akan terus berdampingan dengan program pembangunan Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana arahan Pj Gubernur Banten, bahwa ada sekitar 4.600 perusahaan menengah besar yang harus bersinergi dengan Bank Banten,” ungkap Agus.
Dalam kegiatan BPR Q2 ini diharapkan dapat dirumuskan produk-produk pembiayaan maupun DPK yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga akselerasi pertumbuhan bisnis selaras dengan potensi market dan target laba perseroan dapat tercapai. Agus juga menekankan perlunya komitmen manajemen dan seluruh karyawan Bank Banten dalam hal pengembangan Teknologi Informasi (IT) untuk meningkatkan layanan kepada nasabah dan memberikan kemudahan pembayaran iuran masyarakat.
Komisaris Utama Independen Bank Banten, Hasanuddin dalam sambutannya mengatakan, “saat ini krisis yang terjadi di berbagai belahan dunia menyebabkan kenaikan inflasi yang cukup parah di berbagai negara. Zimbabwe mengalami kenaikan sampai 192,00%, Turki 78,82%, Argentina 64,00%, dan Sri Langka 54,60%,” kata Hasan.
“Walaupun angka inflasi di Indonesia cenderung rendah, yaitu di angka 4,35%, namun kita harus tetap berjaga-jaga karena krisis yang terjadi akan menghambat pendistribusian barang” kata Hasan.
Komposisi rasio keuangan Bank Banten periode Juni 2022 mengalami perbaikan, dari sisi Net Interest Margin (NIM) naik sebesar 0,95%. Adapun Non Performing Loan (NPL) menurun 1,15% dan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami perbaikan menjadi lebih efisien menurun sebesar 61,78%.
Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat rebuild the trust, reach the glory.