Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Allo Bank (BBHI) Bocorkan Faktor Laba Melesat 557 Persen

Kolaborasi bisnis dengan ekosistem mitra Allo Bank yakni CT Corp menjadi salah satu faktor meningkatnya laba bersih perseroan sepanjang semester I/2022.
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital dalam ekosistem orang terkaya Indonesia Chairul Tanjung, yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) menunjukkan lonjakan laba jumbo diperoleh melalui kolaborasi dalam ekosistem CT Corp.

Sepanjang semester I/2022, Allo Bank membukukan laba bersih sebesar Rp150,62 miliar pada semester I/2022, naik 557 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba tersebut diraih emiten bank berkode saham BBHI ini berkat peningkatan pendapatan bunga sebesar 108 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp265,97 miliar. Pada saat bersamaan, beban bunga turun 34 persen ke Rp48,73 miliar.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo menjelaskan bahwa BBHI telah berfokus untuk memperoleh pelanggan dengan metode hemat biaya. Selain itu, kolaborasi dengan ekosistem CT Corp juga berhasil menumbuhkan penggunaan dan transaksi riil perseroan.

“Kami terus memastikan biaya akuisisi nasabah [customer acquisition cost/CAC] yang lebih rendah dan keterlibatan yang tinggi dari pelanggan yang diakuisisi,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (3/8/2022).

Kemampuan Allo Bank dalam menyeimbangkan postur pendapatan dan beban bunga berdampak positif terhadap pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp217,24 miliar atau melesat 306 persen dibandingkan capaian pada tahun lalu, yakni Rp53,47 miliar.

Indra melanjutkan bahwa pada saat yang sama, transfer portofolio aset perbankan konvensional dari Bank Harda telah memungkinkan perseroan merampingkan model bisnis dan lebih fokus pada operasi perbankan digital.

“AlloBank memaksimalkan pemanfaatan portofolio dari sisi aset dan likuiditas termasuk modal untuk memberikan hasil pengembalian terbaik dengan risiko yang terkendali untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital,” tuturnya.

Sementara itu, melesatnya laba Allo Bank juga dibarengi dengan penyaluran kredit yang diberikan naik 205 persen secara year-to-date (ytd) menjadi Rp6,71 triliun. Adapun, perseroan tercatat membukukan aset sebesar Rp9,7 triliun atau bertumbuh 110 persen ytd.

Kinerja penghimpunan dana masyarakat Allo Bank juga berada dalam tren positif, dengan perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 50 persen menuju Rp3,19 triliun. Dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai Rp209,5 miliar, turun 22 persen ytd.

Secara terperinci, penghimpunan mencapai Rp22,85 miliar atau turun 86 persen secara ytd, sementara tabungan melesat 80 persen menjadi Rp186,7 miliar. Sementara itu, deposito menanjak 61 persen ytd atau sebesar Rp2,98 triliun.

Sebagaimana diketahui komposisi pemegang saham Allo Bank digenggam oleh PT Mega Corpora sebesar 60,88 persen. Selain itu, PT Bukalapak.com Tbk menguasai 11,50 persen saham, Abadi Investment Pte Ltd 7,00 persen, dan PT Indolife Investama Perkasa 6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper