Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Krisis Semikonduktor Akan Hantam Kinerja Asuransi Kendaraan?

Kelangkaan cip menjadi momok bagi industri kendaraan untuk memenuhi permintaan konsumen, saat yang sama berdampak kepada industri asuransi dan asuransi di hilir
Booth Toyota di GIIAS 2022 yang akan diselenggarakan pada 11 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2022 - Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).
Booth Toyota di GIIAS 2022 yang akan diselenggarakan pada 11 Agustus sampai dengan 21 Agustus 2022 - Dok. PT Toyota Astra Motor (TAM).

Bisnis.com, JAKARTA - Industri asuransi umum berharap kelangkaan pasokan cip semikonduktor di industri otomotif dapat segera teratasi. Bila berkepanjangan, krisis cip bisa berimbas terhadap perolehan premi asuransi kendaraan bermotor.

Krisis cip semikonduktor telah menyebabkan terbatasnya suplai kendaraan bermotor dari pabrikan. Kondisi ini kemudian berdampak terhadap penyaluran pembiayaan industri multifinance yang menjadi salah satu sumber bisnis  asuransi kendaraan bermotor.

Vice Presiden Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Nicolaus Prawiro mengatakan, bila industri multifinance tidak dapat menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor, dapat dipastikan perolehan premi asuransi kendaraan bermotor akan terpengaruh. Ia pun berharap krisis cip yang mengganggu penyaluran pembiayaan multifinance dapat segera teratasi.

"Kami juga pasti akan terkena dampak preminya. Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu," ujar Nicolaus kepada Bisnis, dikutip Kamis (18/8/2022).

Sampai dengan semester I/2022, kata Nicolaus, perolehan premi asuransi kendaraan bermotor di  Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia masih tercatat tumbuh, meski hanya 10 persen bila dibandingkan semester I/2021. Bila masalah krisis cip teratasi, ia yakin pencapaian premi asuransi kendaraan bermotor akan lebih baik.

Adapun, Nicolaus menyebutkan kontribusi lini bisnis kendaraan bermotor ini mencapai sekitar 30 persen dari total bisnis Asuransi Cakrawala Proteksi. Sebagai strategi untuk mengantisipasi perlambatan perolehan premi asuransi kendaraan bermotor, perseroan akan memperbanyak rekanan perusahaan multifinance atau leasing. "Kami mesti memperbanyak jumlah rekanan leasing agar premi kami banyak," kata Nicolaus.

Senada, Presiden Direktur PT Lippo General Insurance Tbk. (LippoInsurance) Agus Benjamin juga mengamini bahwa perlambatan produksi kendaraan bermotor akibat krisis cip akan memiliki dampak terhadap bisnis asuransi kendaraan bermotor.

"Perlambatan produksi mengakibatkan pesanan mobil baru akan terlambat dikirim ke pembeli. Kalau mobil belum dikirim, pembeli tidak membutuhkan asuransi. Jadi permintaan terhadap asuransi mobil baru akan tertunda," kata Agus.

Sepanjang semester I/2022, premi bruto asuransi kendaraan bermotor LippoInsurance berkontribusi senilai Rp59,58 miliar dari total premi bruto perseroan yang mencapai Rp1,25 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bern Dwyanto menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun oleh AAUI, penjualan kendaraan bermotor roda empat sampai dengan triwulan II/2022 masih mencatatkan pertumbuhan. Sementara itu, penjualan kendaraan bermotor roda dua memang tercatat turun 8,3 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Memang benar, umumnya penjualan kendaraan berpengaruh terhadap perolehan premi asuransi kendaraan bermotor. Untuk penjualan motor memang turun, tapi belum bisa dipastikan apakah ini pengaruh kelangkaan cip semikonduktor," kata Bern kepada Bisnis.

AAUI pun belum dapat memperkirakan apakah krisis cip tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor sepanjang semester I/2022 karena masih dalam proses pengumpulan data.

Berdasarkan data AAUI kuartal I/2022, premi dicatat industri asuransi umum dari lini bisnis asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp4,74 triliun. Realisasi ini mengalami peningkatan 19,4 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Asuransi kendaraan bermotor merupakan lini bisnis dengan kontribusi terbesar kedua terhadap total premi industri asuransi umum. Kontribusinya mencapai 21,1 persen dari total premi kuartal I/2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper