Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga BI Naik, Bank BJB (BJBR) Optimistis Laba Melesat

Bank BJB meyakini pertumbuhan bisnis perusahaan akan tetap melesat hingga akhir tahun, ditengah kondisi kenaikkan suku bunga BI.
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi (tengah) menyampaikan pemaparan pada acara Analyst Meeting Kuartal 2/2022 secara virtual, di Menara Bank BJB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022)./Bisnis - Rachman
Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Yuddy Renaldi (tengah) menyampaikan pemaparan pada acara Analyst Meeting Kuartal 2/2022 secara virtual, di Menara Bank BJB, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/7/2022)./Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau Bank BJB (BJBR) optimistis dapat menjaga pertumbuhan laba hingga akhir tahun. Apalagi, Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen. 

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan Bank Indonesia telah mengambil langkah baik dalam menaikkan suku bunga acuan dengan memperhatikan rencana kenaikan BBM non subsidi yang akan turut meningkatkan inflasi, disisi lain pertumbuhan ekonomi pun cukup baik.

Dia mengatakan kenaikkan suku bunga acuan akan diikuti oleh perbankan dengan menyesuaikan suku bunganya yang berdampak pada beban dana atau cost of fund. Namun demikian perbankan saat ini dalam kondisi yang sangat baik, dari sisi likuiditas cukup ample, dengan pertumbuhan kredit sebesar 10,71 persen yoy per Juli 2022. 

“Jadi profitabilitas saya kira akan tetap terjaga,” kata Yuddy kepada Bisnis, Rabu (24/8/2022).

Dia mengatakan laba Bank BJB hingga akhir semester I/2022 tumbuh 29,6 persen. Pertumbuhan tersebut diyakini masih akan terjadi pada semester II/2022, dengan melihat momentum pertumbuhan ekonomi, permintaan kredit yang cukup besar khususnya dari sektor riil. 

Untuk diketahui per Juni 2022, total aset Bank BJB tumbuh 14,6 persen menjadi Rp172,4 triliun atau berada di atas pertumbuhan BPD yakni sebesar 11,7 persen.

Kredit yang disalurkan termasuk pembiayaan Bank BJB juga tumbuh 12,8 persen menjadi Rp110,2 triliun, atau tumbuh lebih baik dibandingkan dengan BPD yakni sebesar 5,9 persen dan industri perbankan nasional sebesar 6,7 persen. 

Kualitas kredit Bank BJB terjaga dengan sangat baik menjadi 1,1 persen, masih di bawah BPD sebesar 2,63 persen maupun industri perbankan nasional sebesar 2,99 persen. 

“Untuk segmen konsumer pun secara gradual terus bertumbuh permintaannya, ditambah indeks keyakinan konsumen pun meningkat sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat baik untuk melakukan konsumsi maupun investasi,” kata Yuddy. 

Dia juga mengatakan perseroan sudah mengantisipasi kenaikkan suku bunga acua dengan berbagai skenario yang telah Bank BJB kaji. 

“Dan tentu melakukan penyesuaian dengan adanya perubahan suku bunga acuan ini,” kata Yuddy. 

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur bulan Agustus 2022. Kenaikan suku bunga acuan tersebut merupakan yang pertama kalinya setelah 17 bulan beruntun dipertahankan pada level 3,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper