Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Suku Bunga The Fed Bikin Pasar Ketar-ketir, Modal Asing 'Kabur' dari RI?

Pengamat memprediksi kenaikan suku bunga The Fed bisa bikin pasar Asia ketar-ketir. Bakal berpengaruh ke Indonesia?
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat, Minggu (19/12/2021). Bloomberg/Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga secara agresif sebesar 75 basis poin. Benarkah modal asing akan 'kabur' dari Indonesia?

Langkah The Fed tersebut berpotensi memicu aliran modal keluar yang lebih deras dari pasar saham Asia. Hal ini tercermin dari capital outflow di negara emerging Asia selama sebulan terakhir, kecuali China.

Tercatat, net sell investor asing telah mencapai US$423 juta sepanjang tahun ini atau hingga 16 September 2022.

Ekonom Bank Mandiri Faisal rachman mengatakan suku bunga The Fed diperkirakan meningkat sebesar 75 basis poin. Kenaikan ini dipicu oleh data inflasi di AS yang  masih tinggi sebesar 8,3 persen, meski lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 8,5 persen.

“Selain itu core inflation AS menguat. Artinya, inflasi sudah masuk second round atau harga-harga naik untuk barang non energi dan pangan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (20/9/2022).

Namun demikian, Faisal menilai kenaikan suku bunga yang agresif tersebut tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi pasar keuangan domestik karena kenaikan telah diekspektasi pasar sebelumnya.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin untuk merespons lonjakan inflasi pasca kenaikan harga BBM.

Kenaikan suku bunga acuan BI diharapkan dapat menahan gejolak di pasar keuangan, juga terhadap stabilitas nilai tukar rupiah.

“Kalau suku bunga The Fed naik 75 basis poin naiknya sudah price in, kecuali Fed lebih agresif lagi sehingga pasti akan ada gejolak,” jelasnya.

Berdasarkan catatan BI, aliran modal asing yang tercatat keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) telah mencapai Rp141,14 triliun sepanjang 2022 atau hingga 15 September 2022. Sementara itu, pada periode yang sama aliran modal asing tercatat masuk ke pasar saham sebesar Rp74,32 triliun.

Pada pekan ketiga September 2022, aliran modal asing tercatat masuk ke pasar keuangan domestik sebesar US$150 miliar. Jumlah tersebut terdiri atas terdiri beli neto Rp1,73 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,58 triliun di pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper