Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo atau BPD Sulutgo (BSG) mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp201 miliar pada kuartal III/2022, tumbuh 40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Laba yang dibukukan BSG salah satunya didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih. Merujuk pada laporan keuangan bank yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Jumat (21/10/2022), bank mencatatkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp977 miliar, tumbuh 15,21 persen yoy.
Net interest margin (NIM) BSG berada pada 7,62 persen, tumbuh 59 bps dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kerugian penilaian nilai aset keuangan (impairment) BSG juga mengalami penurunan dari Rp1,44 triliun menjadi Rp100 miliar pada kuartal III/2022. Hal ini membuat laba operasional perusahaan sebesar Rp309 miliar, tumbuh 45,07 persen yoy.
Pertumbuhan laba bank tidak terlepas dari pengelolaan beban dana. Cost to income ratio (CIR) turun dari 73,24 persen per September 2021 menjadi 71,40 persen pada periode yang sama tahun ini.
Adapun laba bersih perusahaan per September 2022 juga disokong oleh menurunnya rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 92,85 persen menjadi 80,54 persen.
Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) dan tingkat pengembalian modal (return on equity/ROE) per September 2022 naik 43 bps dan 313 bps menjadi 1,76 persen dan 17,64 persen.
Dari sisi aset, BSG membukukan pertumbuhan sebesar 2,8 persen yoy, menjadi Rp20 triliun pada kuartal III/2022. Di Tengah kondisi inflasi dan suku bunga tinggi, bank berhasil menyalurkan total kredit sebesar Rp13,39 triliun pada kuartal III/2022, tumbuh 3,8 persen yoy.
Sementara itu rasio nonperforming loan (NPL) pada kuartal III/2022 berada pada posisi 3,36 persen untuk NPL gross, dan 1,78 persen untuk NPL net.
Pertumbuhan kredit bank per September 2022 tidak diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). BPD mengumpulkan dana sebesar Rp16,5 triliun, turun 1 persen yoy.
Dengan kondisi tersebut, indikator likuiditas bank pun naik, tetapi masih dalam batas efektif. Per September 2022, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) bank sebesar 81,12 persen.