Bisnis.com, JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) memperkirakan penyaluran kredit baru diperkirakan meningkat pada kuartal IV/2022 ditopang oleh kredit investasi dan modal kerja. Ramalan itu dirilis meski Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pertengahan minggu lalu kembali mengerek suku bunga acuan menjadi 5,25 persen.
Keyakinan ini muncul dari hasil Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis BI, Senin (21/11/2022). Laporan itu menunjukkan laju penyaluran kredit baru terindikasi dari hasil survei periode Oktober 2022 sebesar 92,2 persen atau lebih tinggi dibandingkan 84,5 persen pada kuartal III/2022.
Berdasarkan kelompoknya, bank umum dan bank umum syariah diperkirakan mengalami peningkatan kredit. Adapun bank pembangunan daerah (BPD) cenderung melambat.
“Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada kredit investasi dan kredit modal kerja, sementara kredit konsumsi [KPR] dan kredit konsumsi lainnya mengalami perlambatan,” tulis survei tersebut.
Dari sisi pelaku industri, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sunarso meyakini bahwa perseroan dapat terus tumbuh dan semakin tangguh dalam melihat peluang serta tantangan bisnis ke depan.
“BRI menatap akhir tahun 2022 serta menyambut tahun 2023 tetap dengan optimisme yang tinggi, namun dengan kewaspadaan yang tinggi pula,” ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, emiten berkode saham BBRI tersebut akan terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja secara prominen dan dapat tumbuh secara sehat.
Upaya keberlanjutan BBRI tecermin dari portofolio kredit UMKM yang mencapai 84 persen dari total kredit konsolidasi yang sebesar Rp1.111,48 triliun. Sampai kuartal III/2022, penyaluran kredit BBRI di sektor UMKM tumbuh 9,83 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp935,86 triliun.
Dengan pertumbuhan kredit yang positif, aset BRI Group mampu meningkat 4 persen yoy menjadi Rp1.684,6 triliun pada kuartal III/2022. Hal ini diimbangi dengan manajemen risiko terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) BRI yang berada di level 3,09 persen.