Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gap Literasi dan Inklusi Keuangan Makin Kecil, OJK: Pertanda Bagus

Indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia menjadi 49,68 persen, sedangkan inklusi keuangan 85,1 persen.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan adanya penurunan selisih atau gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Hal itu tercermin dari meningkatnya indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia menjadi 49,68 persen pada 2022 dibandingkan pada survei 2019 yang hanya berada di angka 38,03 persen.

Sementara itu, untuk indeks inklusi keuangan pada 2022 mencapai 85,1 persen, meningkat dibandingkan periode 2019 sebesar 76,19 persen. Alhasil, gap antara indeks literasi dan inklusi keuangan mengalami penurunan dari 38,16 persen pada 2019 menjadi 35,42 persen pada 2022.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa penurunan gap atau selisih tersebut merupakan hal yang paling diutamakan OJK.

Karena sebenarnya yang selalu kami utamakan atau pentingkan adalah supaya gap ini semakin kecil. Karena kalau kita indeks inklusinya tinggi itu bagus, tetapi kalau gap-nya itu jauh dari indeks literasinya, ini juga potensi menimbulkan masalah. Artinya, banyak masyarakat yang menggunakan produk dan jasa keuangan tanpa memahami produk maupun jasa keuangan yang digunakannya,” jelas wanita yang akrab disapa Kiki dalam konferensi pers hasil SNLIK 2022 secara daring, Selasa (22/11/2022). 

Jika dibandingkan dengan posisi 2013, gap indeks yang dimiliki saat ini mencapai 37,90 dengan indeks literasi dan inklusi masing-masing sebesar 21,84 persen dan 59,74 persen. Lalu pada 2016, gap indeks meningkat menjadi 38,10 persen dengan indeks literasi dan inklusi mencapai 29,7 persen dan 67,8 persen. Adapun, pada 2019, indeks literasi dan inklusi di Indonesia berada di angka 38,03 persen dan 76,19 persen, sedangkan untuk gap indeks berada di angka 38,16 persen. 

Kiki menjelaskan bahwa SNLIK 2022 dilaksanakan mulai Juli hingga September 2022 di 34 provinsi yang mencakup 76 Kota/Kabupaten dengan jumlah responden sebanyak 14.634 orang. Sementara itu, target responden dalam survei ini berusia di rentang 15 tahun – 79 tahun. 

Kemudian, metode parameter dan indikator yang digunakan adalah untuk indeks literasi keuangan terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku. Sementara untuk indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan atau usage.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper