Bisnis.com, JAKARTA — Dompet elektronik OVO milik PT Visionet Internasional akan melakukan penyesuaian biaya layanan dengan memberlakukan biaya isi ulang (top-up) saldo OVO sebesar Rp1.500 yang berlaku efektif mulai 9 Januari 2023.
Corporate Communications Manager OVO Andriani Ganeswari menuturkan bahwa perubahan biaya admin itu dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan pengalaman pengguna dalam menggunakan layanan OVO serta penyeragaman biaya layanan.
“Kami akan melakukan perubahan atas syarat dan ketentuan Aplikasi OVO terkait pemberlakuan biaya layanan, khususnya layanan top-up [isi ulang] saldo OVO melalui beberapa mitra terkait,” ujar Andriani kepada Bisnis, Rabu (30/11/2022).
Andriani menyampaikan pemberlakuan biaya top-up akan dipotong langsung dari saldo OVO Cash pengguna dan berlaku efektif mulai 9 Januari 2023 mendatang.
Secara rinci, Andriani mengungkapkan bahwa pengguna OVO akan dikenakan biaya sebesar Rp1.500 untuk top-up saldo OVO melalui transfer rekening virtual account Bank CIMB dan NOBU Bank. Selain itu, pengguna OVO juga akan dikenakan biaya sebesar 3,5 persen untuk top-up saldo OVO yang dikoneksikan melalui kartu debit Visa dan Master (selain BCA Oneklik).
Meski mengalami perubahan biaya top-up saldo OVO pada melalui transfer rekening virtual account Bank CIMB dan NOBU serta melalui kartu debit Visa dan Master, Andriani menerangkan bahwa untuk metode pembayaran umum lainnya tidak mengalami perubahan biaya.
“Top-up melalui metode umum lainnya seperti internet/m-banking, ATM, Grab, Indomaret, Tokopedia dan merchant/mitra OVO akan tetap berlaku normal dan tidak mengalami perubahan dalam hal biaya,” tandasnya.
Mengutip pada laman resmi OVO pada Rabu (30/11/2022), batas transaksi bulanan untuk transaksi OVO Club mencapai Rp20 juta sedangkan untuk total transaksi OVO Premier mencapai Rp40 juta. Adapun untuk batas saldo, OVO Club mencapai Rp2 juta dan OVO Premier bernilai Rp20 juta.