Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direksi dan Komisaris Suntik Rp2 Miliar ke BSI (BRIS) Lewat Rights Issue

Tercatat ada dua direksi dan komisaris BSI yang ikut menyerap rights issue BRIS dengan total pembelian saham sebanyak 2,01 juta.
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA — Para bos PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) turut melaksanakan pembelian saham perseroan melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue BRIS yang digelar pada 19 hingga 23 Desember 2022 lalu.

Adapun, ketiga petinggi BRIS sebagaimana dimaksud adalah Komisaris Sutanto, Direktur Retail Banking Ngatari, dan Direktur Treasury and International Banking Moh Adib.

Lewat transaksi yang dicatat pada 29 Desember 2022 tersebut, akumulasi saham yang diserap oleh ketiga petinggi BRIS tersebut sebesar 2,01 juta (2.011.900) saham dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per helai.

Secara lebih rinci, penyerapan saham terbesar dilakukan oleh Ngatari, yakni 1.823.500 saham.

"Tanggal transaksi yakni 19 Desember 2022, adapun tujuan dari transaksi adalah pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu," jelas Ngatari dalam laporan yang ditujukan kepada Kepala Eksekitif Pengawas Pasar Modal dan OJK, dikutip Jumat (6/1/2023).

Dengan besaran harga pelaksanaan Rp1.000 per saham, Ngatari merogoh kocek sebesar Rp1,82 miliar.

Dengan demikian, jumlah kepemilikan saham Ngatari menebal menjadi 16,82 juta helai dari sebelumnya sebesar 15 juta.

Selanjutnya, Komisaris BRIS Sutanto tercatat melakukan pembelian saham HMETD BRIS sebanyak 187.400 helai. Alhasil, koleksi kepemilikan saham Sutanto naik menjadi 1,68 juta helai dari 1,5 juta.

Terakhir, Direktur Treasury & International Banking Moh Adib membungkus sebanyak 1.000 unit saham HMETD BRIS yang membawa kepemilikan atas BRIS tumbuh menjadi 9.500 saham.

Bila ditotal, nilai emisi yang diserap BRIS dari transaksi HMETD petingginya ini mencapai Rp2 miliar. Adapun, status kepemilikan saham antara ketiganya merupakan kepemilikan saham langsung.

Untuk diketahui, aksi korporasi yang digelar oleh BRIS menjadi yang terbesar pada sektor perbankan sepanjang tahun 2022 dengan nilai Rp4,99 triliun.

Sebelumnya, BSI melaporkan rights issue mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,4 kali. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan aksi korporasi ini selain berhasil meningkatkan free float sesuai dengan ketentuan yang berlaku, juga menunjukan kepercayaan investor yang makin kuat terhadap kinerja fundamental perseroan.

Rights issue yang kami lakukan berjalan lancar dan penyerapan saham oleh investor institusi baik domestik maupun asing serta publik sangat baik, di mana terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed atas saham yang diterbitkan sebanyak 1,4 kali pada saat penawaran,” kata Hery dalam keterangan tertulis yang dibagikan beberapa waktu lalu.

Di samping itu, pengamat saham syariah Asep Muhammad Saepul Islam mengatakan suksesnya rights issue BRIS mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perseroan. Hal ini dinilai akan mendorong penguatan saham BRIS ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper