Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berhasil mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan hingga double digit pada Desember 2022.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan kinerja BSI per 31 Desember 2022, belum diaudit, mengalami pertumbuhan. Dari sisi aset, BSI mencatat memiliki aset mencapai lebih dari Rp300 triliun, dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mencapai lebih dari Rp261 triliun atau sekitar 12 persen year on year/yoy.
BSI juga telah menyalurkan pembiayaan mencapai lebih dari Rp207 triliun, tumbuh 21 persen yoy. Salah satu yang tertinggi adalah modal atau ekuitas.
“Kami juga baru saja menyelesaikan rights issue sebesar Rp 5 triliun dan sudah in place artinya sudah ditandatangani akta penyertaan modal tambahan tadi hasil rights issue. Modal kita hari ini berjumlah sekitar Rp34 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 37 persen year to date,” kata Hery dalam siaran pers, Selasa (3/1/2023).
Belum lama BSI menggelar istighosah kubro sebagai wujud rasa syukur perseroan atas pencapaian yang telah diraih selama 2022 dan harapan untuk bisa melalui tahun 2023 dengan lebih baik.
Tahun 2023 diprediksi akan menjadi tahun yang tidak mudah seiring outlook kondisi perekonomian global yang diproyeksi mengalami perlambatan dan berpengaruh ke kondisi ekonomi nasional.
Baca Juga
Hery berharap pada 2023, BSI selalu mendapatkan perlindungan, kemudahan, dan kemenangan dari Allah SWT. Sebab, lanjutnya, BSI ingin terus memberikan dan membawa kemaslahatan serta kebaikan bukan hanya bagi umat, tapi juga untuk Indonesia dan dunia.
Sebelumnya, BSI memperluas kanal tarik tunai lewat kerja sama yang terjalin dengan Alfamart. Pada November 2022 tarik tunai melalui merchant BSI mengalami kenaikan 217 persen dibandingkan dengan Desember 2021.
“Kemudahan transaksi menjadi spirit perseroan untuk mendorong masyarakat bertransaksi sesuai syariah salah satunya melalui BSI Mobile, dan juga menjadi aktivasi inklusi syariah,” kata SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih.