Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cara Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak Secara Mandiri

Besaran biaya-biaya terkait pendidikan secara umum selalu membesar seiring meningkatnya jenjang pendidikan anak. 
Sejumlah anak diajarkan cara menabung di bank./JIBI-Desi Suryanto
Sejumlah anak diajarkan cara menabung di bank./JIBI-Desi Suryanto

Bisnis.com, JAKARTA — Orang tua generasi milenial perlu mempersiapkan pendidikan anak sejak dini, sebab banyak kebutuhan anak semasa sekolah dan kuliah yang notabene cukup berat untuk dipenuhi secara mendadak. 

Senior Financial Consultant PINA Indonesia Maychelie Vincent Liyanto menekankan bahwa besaran biaya-biaya terkait pendidikan secara umum selalu membesar seiring meningkatnya jenjang pendidikan anak. 

"Oleh sebab itu, tentukan terlebih dahulu berapa besar dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak sampai dengan jenjang yang diinginkan, bagi dana tersebut ke setiap jenjang, dan hitung berapa lama durasi waktu yang dibutuhkan sampai dengan dana harus tersedia," ujarnya kepada Bisnis, Senin (30/1/2023). 

Menurut Vincent, apabila orang tua telah memutuskan ingin berinvestasi secara mandiri dalam mempersiapkan tabungan pendidikan anak, yang harus dilakukan pada mulanya, yaitu mengukur profil risiko. 

Pasalnya, kendati tabungan pendidikan merupakan tujuan finansial dengan jangka waktu panjang sehingga memungkinkan untuk ditempatkan ke instrumen investasi berisiko tinggi, tidak setiap orang memiliki profil risiko dan cara pandang terhadap investasi yang serupa.

"Pertimbangan jangka waktu, imbal hasil, risiko, likuiditas, dan pemahaman personal tentang produk. Jika pemahaman faktor-faktor tersebut telah dilakukan orang tua, bisa lebih mudah menentukan produk investasi yang tepat untuk menyesuaikan dengan risikonya. Jangan lupa juga diversifikasi," tambah Vincent. 

Vincent menekankan bahwa diversifikasi produk investasi tetap berguna untuk tujuan finansial dalam rangka mempersiapkan pendidikan anak, sebab berguna untuk mengurangi risiko terlalu besar kala instrumen investasi tertentu mengalami koreksi nilai atau merugi.

Sebagai contoh, apabila orang tua sudah berinvestasi ke saham emiten tertentu dalam rangka mempersiapkan pendidikan anak, ada baiknya diversifikasi juga ke instrumen berisiko rendah, atau pun tidak berhubungan langsung dengan volatilitas harga saham. 

"Misalnya, obligasi pemerintah atau emas, atau deposito. Investasi ke tekfin P2P Lending bisa pula menjadi salah satu alternatif diversifikasi investasi karena sifatnya memberikan pinjaman kepada UMKM," jelas Vincent. 

Menurut Vincent, beberapa jenis instrumen investasi yang bersifat restricted atau terbatas juga bisa menjadi opsi yang bisa dicoba demi strategi diversifikasi. 

"Contohnya, deposito berjangka yang mengendapkan dana kita dalam jumlah tertentu pada kurun waktu yang sudah ditentukan. Hal ini berguna untuk membuat kita tidak terkesan 'gatal' mengalokasikan dana kepada instrumen berisiko besar sepenuhnya sembari mendukung upaya kita melakukan diversifikasi," tambahnya. 

Terakhir, lindungi keluarga dengan memiliki jaringan pengaman, hal ini bisa berupa dana darurat, maupun polis asuransi yang memiliki nilai pertanggungan setara dengan kebutuhan dana pendidikan anak. 

"Jadi jika terjadi risiko terhadap orang tua, anak tetap dapat melanjutkan pendidikannya. Pada akhirnya, jika masih belum yakin juga dengan perencanaan dan keputusan investasi personal, ada baiknya mencari support advice dari pakar atau perencana keuangan tersertifikasi," tutupnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper