Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat korporasi di Tanah Air semakin rajin meningkatkan simpanan berjangka alias deposito di perbankan per Mei 2025.
Berdasarkan data Analisis Uang Beredar BI yang dikutip pada Kamis (10/7/2025), pertumbuhan deposito masih terbatas pada angka 2,2% YoY menjadi Rp3.204,2 triliun per Mei 2025, berbanding tipis dengan pertumbuhan 2,3% pada bulan sebelumnya.
Meski naik tipis, apabila diperinci deposito golongan nasabah korporasi tercatat meningkat 5,9% YoY menjadi Rp1.642,7 triliun, dibandingkan pertumbuhan 7,4% YoY dan nilai Rp1.653,4 per April 2025.
Di sisi lain, pertumbuhan deposito perorangan turun 2,4% YoY dengan nilai Rp1.419,5 triliun per Mei 2025. Realisasi ini terbilang membaik dari kontraksi sebesar 2,8% YoY dan nominal Rp1.653,4 triliun pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, deposito golongan nasabah lain yang mencakup pemerintah daerah, koperasi, yayasan, dan swasta lainnya tercatat naik 8,8% YoY menjadi Rp142,1 triliun per Mei 2025, melonjak dari bulan sebelumnya yang masih terkontraksi 0,5%.
Kondisi serupa terjadi pada jenis simpanan lainnya, yakni giro dan tabungan. Pada komponen giro, pertumbuhan simpanan korporasi meningkat 7,5% YoY menjadi Rp2.292 triliun, mengungguli golongan nasabah lainnya.
Baca Juga
Segmen korporat juga mencatatkan persentase tertinggi pada komponen tabungan, dengan pertumbuhan 20,9% menjadi Rp290,7 triliun per Mei 2025. Laju pertumbuhan ini mengungguli tabungan perorangan yang hanya tumbuh 3,9% YoY dan golongan nasabah lainnya yang tumbuh 10,6% pada periode yang sama.
Alhasil, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang hanya sebesar 3,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp8.756,5 triliun hingga bulan kelima tahun ini pun juga ditopang nasabah korporasi.
DPK korporasi meningkat 7,7% YoY menjadi Rp4.225,4 triliun pada Mei 2025, meskipun lebih rendah dari 9,5% pada bulan sebelumnya. Di sisi lain, DPK perorangan menyusut secara bulanan dari Rp4.085,5 triliun menjadi Rp4.062,6 triliun pada Mei 2025.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan DPK per Mei 2025 sebesar 4,29% secara tahunan menjadi Rp9.072 triliun, melambat dari April 2025 yang sebesar 4,55% YoY
Realisasi itu ditopang pertumbuhan komponen giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh sebesar 5,57%, 5,39%, dan 2,31% YoY.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyebut bahwa pertumbuhan deposito yang terbatas turut dipengaruhi jenis simpanan lain yang kian menarik dari sisi imbal hasil maupun fleksibilitas penarikan.
“Juga disebabkan makin beragamnya alternatif jenis instrumen investasi lain yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi,” kata Dian dalam keterangan hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK bulanan, Selasa (8/7/2025).