Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis segmen otomotif khususnya perdagangan besar dan eceran, reparasi, serta perawatan mobil dan sepeda motor menjadi sektor produktif yang paling besar mendapatkan pinjaman online atau pinjol dari fintech lending sepanjang 2022.
Berdasarkan dataindonesia.id, Rabu (8/2/2023), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total penyaluran pinjaman online dari fintech lending di Indonesia mencapai Rp225,55 triliun pada 2022.
Jumlah tersebut naik 44,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp155,97 triliun. Dari jumlah itu, penyaluran pinjaman ke sektor produktif tercatat sebesar Rp105,18 triliun. Nilai itu setara dengan 46,63 persen dari total penyaluran pinjaman fintech lending.
Perdagangan besar dan eceran, reparasi, serta perawatan mobil dan sepeda motor menjadi sektor produktif yang paling besar mendapatkan pinjaman fintech lending, yakni Rp34,4 triliun.
Posisinya diikuti sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum yang menerima pinjaman fintech lending sebesar Rp12,9 triliun.
Pendanaan fintech lending ke aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sendiri sebesar Rp9,92 triliun.
Baca Juga
Lalu, sektor jasa lainnya meraih pendanaan fintech lending sebesar Rp8,91 triliun. Aktivitas badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya meraih pendanaan fintech lending sebesar Rp8,52 triliun.
Penyaluran pinjaman fintech lending ke sektor pengangkutan dan pergudangan sebesar Rp5,97 triliun, Sektor aktivitas keuangan dan asuransi menerima pinjaman fintech lending sebesar Rp5,49 triliun. Sementara, penyaluran pinjaman ke sektor kesenian, hiburan, dan rekreasi sebesar Rp3,77 triliun.