Bisnis.com, JAKARTA – Permintaan kredit perbankan dari debitur rumah tangga tercatat masih menjanjikan pada awal tahun ini. Ada sejumlah jenis kredit yang jadi andalan, seperti kredit multiguna hingga kredit pemilikan rumah (KPR).
Berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis Bank Indonesia (BI), permintaan penambahan kredit oleh rumah tangga pada Januari 2023 terpantau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan pada Januari 2023 sebesar 10,6 persen dari total responden, sedikit meningkat dibanjingkan dengan 9,5 persen pada Desember 2022.
Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh resporden rumah tangga pada Januari 2023 adalah kredit multiguna dengan pangsa 44,5 persen dari total pengajuan pembiayaan baru.
Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan pangsa 22,9 persen, KPR dengan pangsa 11,6 persen, kredit peralatan rumah tangga dengan pangsa 10,1 persen, dan kartu kredit dengan pangsa 3,9 persen.
"Pada Januari 2023 pengajuan terhadap kredit multiguna, KKB, dan kredit peralatan rumah tangga terindikasi meningkat, sementara KPR terindikasi melambat dan kartu kredit terpantau relatif stabil," tulis BI dalam laporannya itu pada Sabtu (18/2/2023).
Untuk tiga bulan mendatang, BI memproyeksikan bahwa permintaan kredit multiguna dan KPR akan meningkat. Pembiayaan yang akan diajukan oleh rumah tangga pada kredit multiguna meningkat dengan pangsa mencapai 70,3 persen. Sementara permintaan KPR juga meningkat dengan pangsa 16,2 persen pada tiga bulan mendatang.
Permintaan KKB akan menurun pada tiga bulan mendatang dengan pangsa 8,1 persen. Kredit peralatan rumah tangga pun turun dengan pangsa 2,7 persen dan kartu kredit dengan pangsa 2,7 persen.
Di sisi lain, permintaan kredit dari nasabah rumah tangga ini tergolong menjanjikan di tengah catatan pelambatan pertumbuhan kredit perbankan awal tahun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa kredit perbankan pada Januari 2023 tumbuh 10,53 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan itu melambat jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mencapai 11,53 persen yoy.
Meski demikian, Perry mengatakan bahwa perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada awal tahun merupakan hal yang wajar.
"Ini pola musiman awal tahun," katanya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Kamis (16/2/2023).
Namun, BI masih memproyeksikan penyaluran kredit pembiayaan oleh industri perbankan akan tetap optimal pada 2023. Adapun, BI meramal pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2023 akan tumbuh pada kisaran 10 hingga 12 persen.