Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle) hingga asuransi harta benda (properti) masih menjadi penopang pertumbuhan premi pada tahun ini.
Ketua AAUI Hastanto Sri Margi Widodo menuturkan bahwa kedua lini bisnis dari industri asuransi umum tersebut diperkirakan akan tetap tumbuh pada 2023. Meski demikian, pertumbuhan lini bisnis ini juga bergantung pada tingkat pertumbuhan kredit.
“Asuransi kendaraan terus terang menopang [premi] karena kredit mulai maju dan kemudian properti kita lihat ada tren [tumbuh]. Tapi balik lagi, kita sangat tergantung dengan tingkat pertumbuhan kredit,” kata Widodo saat ditemui usai acara 9th AAUI International Seminar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Widodo menuturkan kinerja industri asuransi umum juga bergerak ke arah positif yang tercermin dari pendapatan premi yang membukukan pertumbuhan dua digit, yakni sebesar 15,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp90,1 triliun pada 2022.
Namun, pihaknya akan terus memantau kinerja perusahaan asuransi umum, mengingat pemburukan saat ini dapat terjadi harian hingga bulanan.
Jika melihat kinerja sepanjang 2022, premi dari industri asuransi umum masih didominasi oleh asuransi harta benda atau properti dengan pangsa pasar mencapai 29 persen.
Baca Juga
Selain itu, pendapatan premi pada asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle) menjadi pangsa pasar kedua dengan jumlah proporsi yang dicapai sebesar 20 persen.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang menyampaikan bahwa asuransi harta benda pada pencatatan premi kuartal IV/2022 mengalami pertumbuhan premi yang positif sebesar 17,3 persen yoy.
Nilainya naik dari Rp22,36 triliun menjadi Rp26,23 triliun. Faktor pendukung pertumbuhan positif dari lini usaha properti adalah meningkatnya kredit real estate, KPR & KPA, dan UMKM.
“Hal ini juga ditopang oleh meningkatnya permintaan dan harga jual property komersial maupun property residensial,” jelasnya.
Sementara itu, pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor pertumbuhan meningkat sebesar 15,7 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama. Posisinya naik dari Rp15,68 triliun menjadi Rp18,14 triliun.
Pada lini usaha asuransi kendaraan bermotor dipengaruhi oleh tumbuhnya penjualan kendaraan bermotor dari roda dua maupun roda empat di tahun 2022.