Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tumbuh 15,3 Persen, Bank Nagari Raih Laba Bersih Rp471,27 Miliar

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari telah membukukan laba bersih Rp471,27 miliar pada 2022, naik 15,3 persen secara tahunan (yoy).
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari
Kantor Bank Nagari, Padang./bank nagari

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat atau Bank Nagari membukukan laba bersih Rp471,27 miliar pada 2022, naik 15,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya Rp408,71 miliar

Berdasarkan publikasi di Bisnis Indonesia hari ini, Senin (20/3/2023) laba bersih Bank Nagari terdongkrak oleh tumbuhnya pendapatan bunga 5,57 persen yoy jadi Rp2,65 triliun. Bank warga minang itu juga berhasil memangkas beban bunga 11,56 persen yoy menjadi Rp750,74 miliar.

Hasilnya, pendapatan bunga bersih naik 14,45 persen yoy menjadi Rp1,90 triliun pada 2022.

Sementara itu, rasio profitabilitas perseroan terus membaik. Imbal ekuitas (return on equity/ROE) Bank Nagari naik 84 basis poin (bps) menjadi 14,20 persen persen. Kemudian imbal aset (return on asset/ROA) Bank Nagari juga naik 3 bps menjadi 1,93 persen

Bank Nagari juga mencatatkan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 7,09 persen pada 2022, naik 52 bps yoy.

Pada posisi intermediasi, Bank Nagari telah menyalurkan kredit Rp22,46 triliun sepanjang 2022, naik 7,15 persen yoy.

Pertumbuhan kredit itu membuat aset Bank Nagari terkerek 7,54 persen yoy menjadi Rp30,09 triliun per 31 Desember 2022.

Peningkatan kredit diimbangi dengan penjagaan kualitas. Tercatat, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank Nagari turun dari 2,49 persen pada 2021 menjadi 2,21 persen pada 2022. Kemudian, NPL nett perseroan turun dari 0,66 persen pada 2021 menjadi 0,18 persen pada 2022.

Bank Nagari telah mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) Rp24,55 triliun pada 2022, naik 6,83 persen yoy. Dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Nagari pun terkerek tipis 1,07 persen yoy menjadi Rp11,25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper