Bisnis.com, JAKARTA— Akseleran melalui induk usaha PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk. (AKSL) akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada Juli 2023. Perusahaan menargetkan memperoleh dana segar Rp358,61 miliar melalui aksi korporasi itu.
Berdasarkan laman e-IPO yang dikutip Jumat (30/6/2023) penawaran umum perdana saham Akseleran kisaran Rp100-Rp120 per saham selama periode penawaran awal (bookbuilding). AKSL akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,98 miliar (2.988.493.800) saham atau sekitar 29 persen dari total saham dicatatkan.
Adapun harga awal berkisar Rp140-Rp145 per saham dengan masa bookbuilding yang berlangsung dari 3 Juli-18 Juli 2023. AKSL menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT BCA Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek.
Baca Juga : Grup Akseleran (AKSL) Incar Dana IPO Rp358,61 Miliar, Mau Akuisisi Pratama Interdana Finance |
---|
Hasil IPO akan digunakan untuk menambah lini usaha baru. Perusahaan berencana melakukan akuisisi hingga 99 persen saham perusahaan pembiayaan PT Pratama Interdana Finance (PIF).
Akuisisi perusahaan tersebut membuat AKSL mampu menyalurkan pinjaman dengan jumlah ticket size pinjaman per penerima pinjaman yang lebih besar serta melayani segmen yang lebih luas.
Hal ini pun dinilai akan meningkatkan kinerja penyaluran pinjaman, dan juga kinerja keuangan AKSL untuk ke depannya.
AKSL memulai usahanya dalam kegiatan pendanaan Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui marketplace lending platform Akseleran sejak Oktober 2017. Pada 2022, perusahaan telah mencatatkan pembiayaan Rp6,59 triliun per Desember 2022.
Dengan total outstanding yang masih beredar mencapai Rp645 miliar. Perusahaan mengklaim memiliki tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang rendah yakni 0,41 persen dari outstanding pinjaman di akhir Desember 2022.
Angka tersebut masih di bawah ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 5 persen. Dari sisi pendapatan, Akseleran memperoleh Rp7,44 miliar pada 2022. Angka tersebut meningkat 86,5 persen apabila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Rugi juga menurun 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp22,47 miliar. Pada 2021, perusahaan mencatatkan kerugian Rp30,39 miliar.
Berikut jadwal IPO Akseleran:
- Masa penawaran awal: 3–18 Juli 2023
- Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK): 28 Juli 2023
- Masa penawaran umum: 1–7 Agustus 2023
- Tanggal penjatahan: 7 Agustus 2023
- Tanggal distribusi: 8 Agustus 2023
- Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI): 9 Agustus 2023