Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) industri reasuransi mengalami penurunan perolehan premi hingga 7,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) sepanjang semester I/2023.
Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan bahwa pada pertengahan tahun 2023, pencatatan premi untuk reasuransi umum mengalami kontraksi jika dibandingkan periode yang sama pada 2022.
“Perolehan premi reasuransi umum tercatat Rp10 triliun, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,78 triliun,” kata Trinita dalam konferensi pers Kinerja Asuransi Umum dan Reasuransi Indonesia Semester I/2023 di Jakarta, dikutip pada Senin (28/8/2023).
Baca Juga
AAUI mencatat penurunan tertajam premi dicatat di industri reasuransi terjadi pada lini bisnis satelit yang turun 96,8 persen yoy menjadi Rp10,6 miliar pada semester I/2023. Menyusul lini bisnis aneka (miscellaneous) dengan penurunan sebesar 46,5 persen yoy dari Rp631,6 miliar menjadi Rp338,2 miliar.
Sedangkan untuk jumlah klaim yang dicatatkan oleh AAUI pada semester I/2023, klaim dari reasuransi umum mengalami perbaikan atau penurunan klaim sebesar 14,1 persen yoy.
AAUI mencatat total klaim di industri reasuransi pada semester I/2022 sebesar Rp4,24 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun ini hanya Rp3,64 triliun.