Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pinjaman Ilegal Menjamur, Pengamat Ungkap Kemiskinan Struktural dan Gaji Tak Cukup

Merebaknya pinjaman ilegal di tengah masyarakat seiring kemiskinan struktural yang terjadi serta rendahnya besaran gaji yang diterima pekerja.
Ilustrasi pinjaman online atau pinjol ilegal./ Dok Freepik
Ilustrasi pinjaman online atau pinjol ilegal./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat mengungkap beberapa faktor yang membuat pinjaman ilegal menjamur di Indonesia. Bentuknya mulai dari pinjaman online (pinjol) ilegal hingga pinjaman pribadi (pinpri). Secara bersamaan, di tengah masyarakat secara langsung beragam kedok pinjaman ilegal juga berkembang entah berbentuk arisan hingga mengatasnamakan koperasi.

“Indonesia banyak sekali korbannya [terkait pinjaman ilegal], karena ada banyak faktor seperti kemiskinan struktural dan gaji yang tidak cukup,” kata Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara kepada Bisnis, Kamis (7/9/2023). 

Bhima mengatakan banyak yang menjadi korban lantaran kebutuhan, meskipun beberapa dari mereka sudah memiliki literasi keuangan. Terkait pinjaman pribadi, dia pun mengimbau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk lebih proaktif, termasuk dengan memberikan edukasi melalui media sosial. 

“Bisa juga menggandeng influencer, untuk memberi informasi apa saja sih bahayanya [pinpri] seperti penyebaran data pribadi, bunga yang tinggi dan lain-lain,” katanya. 

Dia mengatakan dengan berkembangnya teknologi, pinjaman ilegal semakin bervariatif. Dia juga mendorong OJK untuk melakukan penegakan hukum dan mencari tau dalang dari pinjaman ilegal. 

“Kalau misalnya berada di luar negeri harus dikakukan kerjasama dengan Interpol atau dengan otoritas keuangan di negara berada server dari pinjaman ilegal ini,” ungkapnya. 

OJK melalui Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PAKI) didukung tim Cyber Patrol Kementerian Komunikasi dan Informatika RI telah menemukan 243 entitas serta 45 konten pinjaman online (pinjol) ilegal selama Agustus 2023. Temuan-temuan terdapat pada sejumlah website, aplikasi dan sosial media. 

Satgas PAKI juga telah menemukan 15 konten yang berhubungan dengan pinpri di platform Facebook. Satgas PAKI pun meminta masyarakat untuk berhati-hati dan bertindak bijak sebelum melakukan peminjaman di pinpri ini karena data pribadi peminjam berpotensi disalahgunakan dan mengakibatkan kerugian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper