Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (14/9/2023). Adapun dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah usai pemerintah Negeri Paman Sam mengumumkan inflasi Agustus yang kembali menanjak.
Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 1,50 poin atau 0,01 persen menuju level Rp15.368 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS turut melemah 0,11 persen ke 104,65.
Sementara itu, mata uang lain di kawasan Asia dibuka bervariasi. Won Korea, semisal, menguat 0,19 persen, yen Jepang menguat 0,22 persen, sementara yuan China melemah 0,05 persen. Adapun rupee India turun 0,08 persen, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, baht Thailand turun 0,03 persen, dan peso Filipina menguat 0,02 persen.
Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa penguatan indeks dolar terdorong oleh sentimen perilisan indeks harga konsumen AS. Hal ini disebut akan menentukan arah pertemuan The Fed pekan depan.
Berdasarkan data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS, indeks harga konsumen (IHK) naik sebesar 3,7 persen pada Agustus 2023 secara tahunan (year-on-year/yoy). Jika dibandingkan Juli 2023, inflasi inti pada Agustus 2023 naik 0,6 persen.
Meskipun inflasi tahunan naik selama dua bulan berturut-turut, harga konsumen telah turun dari puncaknya sebesar 9,1 persen pada Juni 2022. Adapun Bank Sentral AS, The Fed diketahui memiliki target inflasi sebesar 2 persen hingga akhir tahun ini.
Sementara itu dari dalam negeri, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kemungkinan Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga acuan pada kuartal II/2024. Potensi ini muncul seiring membaiknya perekonomian AS serta tingkat inflasi yang terkendali dan bahkan mendekati level 2 persen.
“Selain itu, pergeseran proyeksi ini dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kembali melemah. Hal ini berdampak pada imported inflation [inflasi impor], sehingga suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,75 persen harus dipertahankan," ujarnya.
Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif dan berpeluang untuk ditutup melemah pada rentang Rp15.350 hingga Rp15.450 pada hari ini.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Kamis (14/9/2023)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.42 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.353 dan harga jual sebesar Rp15.373 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.190 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.490 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.190 15.490
E Rate 15.353 15.373
Bank Notes 15.190 15.490
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.51 WIB masing-masing sebesar Rp15.352 dan Rp15.372 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.300 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.450 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.300 15.450
E Rate 15.352 15.372
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 08.54 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.340 dan harga jual sebesar Rp15.360 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.200 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.500 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.200 15.500
E Rate 15.340 15.360
Bank Notes 15.200 15.500
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.50 WIB masing-masing sebesar Rp15.353 dan Rp15.373.
Untuk bank notes BNI pada 09.50 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.195 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.545 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.195 15.545
E Rate 15.353 15.373
Bank Notes 15.195 15.545