Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank HSBC Indonesia terus melanjutkan rencana bisnisnya dengan strategi universal banking di tengah ramai-ramai bank asing yang menjual sebagian lini bisnisnya di pasar Indonesia.
Managing Director Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya menilai potensi bisnis Indonesia masih sangat besar. Perseroan terus membidik berbagai jenis layanan perbankan seperti wholesale banking, ritel banking, dan global markets treasury.
“Kami HSBC terus melanjutkan strategi untuk universal banking model, karena kami merasa ini penting untuk memberikan end to end solution bagi klien dan [HSBC] untuk growing di Indonesia,” ujarnya pada Bisnis di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Sebagai, bank multinasional yang berbasis di London, HSBC Indonesia yang memiliki basis kuat di wholesale banking, Riko menjabarkan bahwa sejauh ini pihaknya terus bekerja sama dengan beberapa perusahaan dengan sekaligus menyediakan solusi bagi karyawan yang juga menjadi nasabah.
"Misal, wholesale banking dari segi saya punya corporate klien, maka corporate klien kami ini ya diberikan solusi ritel untuk employee mereka, namanya employee banking solution. Jadi, benar-benar end to end," ungkapnya.
Riko mengungkapkan sangat penting untuk HSBC untuk memberikan ketiga lini bisnis ini ke klien karena satu sama lain saling mendukung.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia berujar perluasan ekosistem hingga inovasi fitur juga telah memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kinerja perusahaan.
Sejauh ini, HSBC Indonesia terus mengakselerasi pertumbuhan bisnis, dengan mengombinasikan antara inovasi teknologi, jaringan global hingga local knowledge.
Tercatat, berdasarkan laporan keuangan, PT Bank HSBC Indonesia mencatatkan kenaikan laba 4,2% menjadi Rp1,68 triliun pada kuartal III/2023, dari sebelumnya Rp1,62 triliun.
Dari sisi penyaluran kredit, HSBC Indonesia mencatat penyaluran Rp58,7 triliun pada kuartal III/2023. Aset bank naik 6,64% menjadi Rp133,73 triliun pada kuartal III/2023, dari yang sebelumnya Rp125,4 triliun.
Selanjutnya, dari segi pendanaan, dana pihak ketiga HSBC Indonesia mencapai Rp92,78 triliun, naik 6,38%.
Sebagai informasi, HSBC Indonesia merupakan bank asing pertama yang berubah status menjadi Perseroan Terbatas atau PT.
Adapun, perubahannya ini dilakukan dengan mengintegrasikan cabang bank asing dengan bank lokal di Indonesia, yaitu PT Bank Ekonomi Raharja
Kala itu, Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia yang masih dijabat oleh Sumit Dutta mengatakan dengan menggabungkan kekuatan penawaran produk-produk dari HSBC Indonesia dan jaringan cabang Bank Ekonomi maka Bank HSBC Indonesia mengklaim dirinya bakal berkontribusi dalam perkembangan dunia usaha RI.
“Ini akan bantu kami bertumbuh di ritel dan komersil serta memperkuat posisi kami di perbankan korporasi dan transaksi lintas negara,” tutur Dutta 2017 silam.