Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (5/12/2023) sementara itu indeks dolar juga turun 0,03%.
Berdasarkan data Bloomberg, pada 09.05 WIB, rupiah melemah 0,23% atau 35 poin ke posisi Rp15.498 per dolar AS.
Mata uang kawasan Asia lainnya bervariasi pada perdagangan pagi ini. Yen Jepang menguat 0,05%, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dan bath Thailand melemah 0,12%.
Kemudian dolar Singapura melemah 0,2%, won Korea melemah 0,50%, rupee India 0,05%, yuan China melemah 0,04% dan peso Filipina melemah 0,11%.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan bahwa terdapat sejumlah sentimen yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Dari luar negeri, pedagang berekspektasi terhadap kebijakan The Fed yang tidak terlalu hawkish dalam beberapa bulan mendatang.
Pasar memperhitungkan kemungkinan lebih dari 90% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya ketika bertemu nanti pada Desember, dan lebih dari 60% kemungkinan bank sentral tersebut akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Maret 2024.
Namun, perkiraan ini sebagian besar bergantung pada inflasi dan pasar tenaga kerja, dengan data nonfarm payrolls yang dirilis pada Jumat akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai hal tersebut.
"Prospek kebijakan The Fed yang tidak terlalu hawkish mendorong penguatan mata uang Asia hingga bulan November, sementara dolar anjlok," imbuh Ibrahim, dikutip Selasa (5/12/2023).
Dari sentimen dalam negeri, para ekonom memprediksi indeks harga konsumen (IHK) Desember 2023 berada di level 116,90, atau mengalami inflasi sebesar 2,92% secara tahunan (yoy) atau 0,71% secara bulanan (mtm).
Proyeksi tersebut sejalan dengan tren peningkatan inflasi di akhir tahun. Terutama didorong oleh naiknya permintaan akibat Hari Besar Keagamaan Nasional, libur akhir tahun, dan kampanye menjelang Pemilihan Umum (Pemilu).
Secara umum, tingkat inflasi domestik diprakirakan akan tetap di rentang target. Bank Indonesia (BI) diprakirakan akan tetap menahan tingkat suku bunga acuannya pada Desember 2023 yakni di level 6%, sejalan dengan tingkat inflasi inti yang terus menurun.
Lalu, berapa kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Selasa (5/12/2023)?
Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.33 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.502 dan harga jual sebesar Rp15.522 berdasarkan e-rate.
Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.03 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.320 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.620 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.320 15.620
E Rate 15.502 15.522
Bank Notes 15.320 15.620
Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.20 WIB masing-masing sebesar Rp15.509 dan Rp15.530 untuk e-rate.
Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.295 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.745 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.295 15.745
E Rate 15.509 15.530
Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 08.24 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.470 dan harga jual sebesar Rp15.490 berdasarkan e-rate.
Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.175 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.525 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.175 15.525
E Rate 15.470 15.490
Bank Notes 15.175 15.525
Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp15.502 dan Rp15.522.
Untuk bank notes BNI pada 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.335 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.685 per dolar AS.
Kurs Beli (Rp) Jual (Rp)
TT Counter 15.335 15.685
E Rate 15.502 15.522
Bank Notes 15.335 15.685