Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Tunas Finance (MTF) Bocorkan Pertumbuhan Bisnis Kredit Mobil Mewah

Mandiri Tunas Finance, anak usaha Bank Mandiri mengungkapkan kredit mobil mewah yang dijalankan mengalami pertumbuhan hingga tiga digit.
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Rabu (30/8/2023)./Istimewa
Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Rabu (30/8/2023)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan Mandiri Tunas Finance (MTF) mengungkap bahwa pembiayaan untuk segmen mobil mewah perusahaan tumbuh positif tahun ini. Bahkan pertumbuhannya bisa mencapai 200—300% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

“Hari ini malah segmen yang tumbuh sangat besar justru di segmen premium-luxury,” kata Chief Marketing MTF Afri Feder Fauzi ditemui usai Press Conference MTF Autofiesta Jakarta 2023 di Jakarta, Senin (18/12/2023). 

Afri mengatakan pembiayaan mobil mewah kondisinya memang cenderung bisa meningkat, lantaran segmen tersebut tak terganggu isu ekonomi hingga politik. Selain itu, kualitas kreditnya juga bagus sehingga tak mempengaruhi tingkat non performing loan (NPL). 

Nasabah biasanya melakukan pembayaran secara cash dengan porsi 50—60%, sementara sisanya 40—50% dilakukan dengan cara mencicil.  “Secara customer sudah cukup mature untuk melakukan pembelian dengan ratio cash 50% atau 60%, 40—50% yang melakukan pembiayaan,” ungkapnya.

Adapun untuk harga mobilnya sekitar Rp1,5 miliar ke atas dengan tipe Sport Utility Vehicle (SUV) ke atas, hingga sedan. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo (Gaikindo) sendiri penjualan wholesale mobil tipe sedan meningkat 32% menjadi 8.979 unit pada November 2024 dibandingkan 6.816 unit pada November 2022. 

Sementara untuk retail sales meningkat 14% menjadi 8.382 unit dari sebelumnya 7.366. Secara industri otomotif cukup melemah tahun dengan dengan produksi roda empat mencapai 1,81 juta unit sepanjang Januari—Oktober 2023. 

Angka tersebut turun 1,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,2 juta unit. Penurunan produksi ini pun sejalan dengan penjualan secara wholesales yang menurun 1,8% dari 851.411 unit menjadi 836.048 unit sampai dengan Oktober 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper