Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) hingga PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) tengah bergeliat menyasar simpanan nasabah pelaku usaha melalui platform digitalnya. Namun, berdasarkan data yang ada, simpanan nasabah pelaku usaha atau korporasi sedang mengalami tren lesu.
Salah satu bank yakni Bank Danamon mengandalkan layanan Danamon Cash Connect untuk meraup simpanan pelaku usaha. Layanan tersebut merupakan payment solution yang disediakan bank.
“Danamon mengedepankan layanan terbaik untuk berbagai kalangan nasabah bisnis melalui satu platform Danamon Cash Connect yang mengintegrasikan berbagai ekosistem industri yang meliputi cash management, di antaranya digitalisasi financial supply chain," kata Transaction Banking Head Bank Danamon Andrew Suhandinata dalam keterangan tertulis pada Kamis (11/1/2023).
Danamon Cash Connect mendukung efektivitas serta efisiensi nasabah korporasi hingga usaha kecil dan menengah dalam melakukan transaksi bisnisnya.
Nasabah dapat menggunakan layanan Danamon Cash Connect selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu melalui jaringan yang terhubung secara online, yang dapat diakses secara langsung melalui perangkat personal computer (PC) dan mobile yang berada di lokasi nasabah.
Selain itu, Danamon Cash Connect memudahkan proses transaksi valuta asing (valas) dalam negeri dan luar negeri, pembayaran tagihan PLN prabayar atau pascabayar, BPJS Kesehatan, penggunaan layanan virtual account, dan Telkom.
Danamon Cash Connect juga memiliki beberapa layanan antara lain layanan rekening, transfer management, deposito online (time deposit), collection services, payment services, liquidity management, virtual account (VA), bill payment, tax payment, dan financial supply chain (FSC).
Bank lainnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) juga mengembangkan ekosistem transaksi wholesale secara end to end, pengembangan cash management system atau CMS, hingga peningkatan digital capabilities dengan BTN Mobile.
Lalu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) pada 2023 telah meluncurkan fitur baru digital saving yaitu Saku Bisnis yang menyasar nasabah pelaku usaha. Terdapat sejumlah layanan seperti payroll atau pembayaran kepada supplier.
"Di 2024 kami juga akan luncurkan ada tabungan untuk komunitas. Mereka bisa kelola saldonya agar bisa memisahkan transaksi personal dan bisnis," kata Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi.
UOB Indonesia & Maybank Indonesia
PT Bank UOB Indonesia juga telah meluncurkan platform digital baru bernama UOB Infinity pada 2023. Platform tersebut dibuat untuk membantu kemudahan nasabah korporasi serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam bertransaksi.
"Ini merupakan komitmen kami ke nasabah. Kami kembangkan solusi digital dalam melakukan kegiatan perbankan yang aman, nyaman, cepat, dan mudah," kata President Director UOB Indonesia Hendra Gunawan dalam konferensi pers peluncuran UOB Infinity pada tahun lalu (23/2/2023).
Platform UOB Infinity menawarkan berbagai layanan seperti dashboard di platform yang dapat disesuaikan agar nasabah bisa memprioritaskan dan menampilkan informasi keuangan secara real-time, seperti status transaksi, urusan yang tertunda, serta informasi akun lainnya.
Nasabah juga dapat mengelola berbagai kegiatan perbankan antar negara dan domestik, mulai dari mengecek akun UOB di sejumlah negara hingga membuat pembayaran lokal serta internasional.
Selain itu, PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) memiliki platform Maybank2E (M2E) untuk menyasar pasar nasabah pelaku usaha. M2E atau Maybank to Enterprise merupakan layanan digital yang diberikan untuk nasabah korporasi dalam mengelola keuangan bisnisnya.
Ada empat segmen pasar yang disasar oleh Maybank Indonesia melalui M2E itu. Pertama adalah segmen korporasi besar atau wholesale, kedua segmen komersial, ketiga small business enterprise (SME) plus, dan keempat adalah ritel SME.
Kemudian, ada sejumlah fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah korporasi di aplikasi tersebut, misalnya portofolio management payable, recevable management, hingga pengelolaan gaji karyawan.
Bank-bank jumbo juga telah memiliki platform digital yang diandalkan untuk menyasar nasabah pelaku usaha. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) misalnya memiliki BNIDirect dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memiliki Kopra by Mandiri.
Meski begitu, simpanan para pelaku usaha di bank sedang dalam tren lesu, setidaknya hingga akhir 2023. Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia, raupan dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah korporasi mencapai Rp3.482,7 triliun pada November 2023, tumbuh 3,1% secara tahunan (year on year/yoy), tetapi melambat dari pertumbuhan 4,3% pada bulan sebelumnya.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga mencatat simpanan nasabah di bank dengan nominal di atas Rp5 miliar mengalami penyusutan pada November 2023.
Adapun, simpanan nasabah dengan nominal di atas Rp5 miliar ini mayoritas dimiliki oleh nasabah korporasi, seperti korporasi swasta, BUMN, hingga BUMD.
Berdasarkan data Distribusi Simpanan Bank Umum yang dirilis LPS, simpanan nasabah dengan nominal di atas Rp5 miliar di bank mencapai Rp4.369 triliun, turun 0,3% secara bulanan (month-on-month/MoM), turun 0,2% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), dan hanya tumbuh 1,6% yoy.