Bisnis.com, JAKARTA — Orang terkaya ke-39 di Indonesia versi Forbes 2022, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan melakukan divestasi sebagian saham yang dimiliki pada perusahaan leasing kepada investor China.
Dalam pengumuman hari ini, sayap holding keuangan milik crazy rich Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP) mengumumkan melepas 40% sahamnya di PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) ke raksasa dari China, Shandong Heavy Industry Group (SHIG).
Dalam transaksi ini, Shandong telah menunjuk anak usahanya yakni produsen mobil truk kelas berat Sinotruk menjadi entitas pembeli.
Transaksi ini dirancang dalam dua tahap, pada langkah awal, BCAP melakukan divestasi 20% saham MNC Leasing kepada Shinotruk. Selanjutnya, setelah menjadi pemegang saham, dilanjutkan dengan penerbitan saham baru alias right issue. Total jenderal setelah kedua aksi korporasi berlangsung, Shandong merogoh kocek Rp274 miliar. Meski demikian, tidak dijelaskan harga saham divestasi yang akan akan mengalir menjadi uang tunai bagi BCAP.
Dalam laman perusahaan, saat ini pemegang saham MNC Leasing adalah BCAP sebesar 99,999%, sedanngkan 0,001 saham dimiliki oleh Koperasi Karyawan PT Bhakti Investama Tbk.
“Dana yang didapat dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk pengembangan jaringan kantor MNC Leasing, terutama di sekitar area pertambangan, agar lebih dekat dengan pelaku bisnis alat berat,” kata Hary dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (23/1/2024).
Baca Juga
Divestasi saham MNC Leasing dan injeksi modal oleh Sinotruk ini masih memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harapannya, persetujuan akan didapatkan dalam waktu 6 bulan ke depan.
Profil Shandong Heavy Industry Group (SHIG) yang Berkongsi dengan Crazy Rich Harry Tanoe
Masuknya Shandong dalam porsi besar membuat Grup MNC harus rela berbagi bangku direksi. Jika aksi korporasi ini disetujui OJK, maka Shandong akan mendapatkan jatah dua direktur dan satu komisaris.
Lalu bagaimana profil Shandong dan Sinotruk sehingga crazy rich Hary Tanoe bersedia berbagi kepemilikan di bisnis leasing yang dijalankan? Dikutip dari laman resmi perusahaan, SHIG menjalankan operasinya dari kantor pusat di Jinan, Provinsi Shandong, China.
Konglomerasi ini memiliki bisnis untuk kepentingan industri raksasa dengan produk yang menyebar ke seluruh dunia. Terdapat enam segmen yang digarap termasuk power system, kendaraan berat, peralatan pertanian, mesin konstruksi, logistik cerdas, hingga peralatan transportasi laut. Bisnis ini tersebar dalam beberapa nama seperti Weichai Power, Sinotruk, Shacman, Weichai Lovol Intelligent Agriculture, Shantui, Lovol Construction Machinery, Zhongtong Bus, Fast Transmision, Hande Axle. Merek milik perusahaan ini secara global seperti Ferretti di Italia, Kion Group dan Linde Hydraulics di Jerman, Dematic dan PSI di Amerika Serikat, Baudouin di Perancis, hingga Ballard di Kanada.
Dalam konglomerasi SHIG terdapat 12 emiten. Grup ini memiliki pendapatan tahunan lebih dari 500 miliar yuan dan total laba lebih dari 20 miliar yuan dengan 150.000 karyawan di seluruh dunia. Weichai Group berada di peringkat ke-22 dalam 100 perusahaan multinasional teratas Tiongkok pada tahun 2023, dengan indeks transnasional sebesar 48,57%.
Sedangkan Sinotruk adalah lini otomotif yang mengkhususkan diri pada kendaraan berat. Masuk ke Indonesia sejak 2003, perusahaan memiliki penjualan cukup besar di luar pulau Jawa. Terutama di Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi untuk melayani pertambangan hingga perkebunan.