Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuan atau BI-Rate pada tingkat 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2024.
“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 Maret 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (20/3/2024).
Untuk diketahui, BI telah mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 6% selama 5 bulan beruntun sejak kenaikan terakhir pada Oktober 2023.
Perry mengatakan keputusan mempertahankan tingkat suku bunga di 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali.
Di sisi eksternal, BI memperkirakan suku bunga di Amerika Serikat atau Fed Funds Rate (FFR) baru akan turun pada semester kedua 2024, utamanya dikarenakan laju inflasi di negara itu yang masih tinggi.
Hal ini kemudian menyebabkan ketidakpastian global tetap tinggi, yang tercermin dari tingkat imbal hasil US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang.
Baca Juga
Kondisi ini mendorong berlanjutnya penguatan dolar AS secara global dan menyebabkan lebih terbatasnya aliran masuk modal asing, dan meningkatnya tekanan pelemahan nilai tukar di negara emerging market.
“Itu kemudian juga salah satunya untuk bagaimana stance kebijakan BI-Rate tetap 6% tetap dan kami juga baru melihat ruang terbuka penurunan suku bunga BI-Rate itu di semester itu baseline skenario. Tapi, tentu saja bisa maju, bisa mundur,” jelas Perry.