Bisnis.com, JAKARTA - Mahalnya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia menjadi sorotan publik.
Gelombang protes atas kenaikan UKT digaungkan oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Mereka melayangkan protes lantaran kenaikan UKT yang tak masuk akal membebankan mahasiswa dan para orang tua.
Pelaksana Tugas Sekretaris Direktorat Jenderal Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie justru merespons terkait kenaikan UKT yang tinggi tersebut dengan menyampaikan pendidikan tinggi merupakan tertiary education dan bukan kewajiban.
"Kita bisa lihat bahwa pendidikan tinggi ini adalah tertiary education, jadi bukan wajib belajar," ujar Tjitjik belum lama ini.
Pernyataan tersebut dianggap bertentangan dengan ambisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin mendorong nilai rasio pendidikan tinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan pada Oktober 2023, menunjukkan hanya sebesar 10,15% penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang lulus perguruan tinggi.
Baca Juga
Mahalnya biaya UKT, baik di kampus negeri maupun swasta, sudah pasti membebankan orang tua khususnya yang saat ini berada di kelas menengah ke bawah.
Selain memberikan pemahaman anak untuk mencari beasiswa, orang tua mau tak mau harus bekerja keras untuk menabung demi dana kuliah sang buah hati.
Persiapan tersebut menjadi bekal dalam menghadapi lonjakan biaya kuliah sehingga anak tidak mengalami putus kuliah akibat biaya yang mencekik di masa depan.
Berikut 3 tips menabung dana kuliah anak dan menyiasati UKT mahal seperti dilansir dari The National News, Senin (27/5/2024).
Ini 3 Tips Mempersiapkan Biaya Kuliah Anak
1. Pahami Biaya
Sangat penting untuk mengetahui dan memahami biaya kuliah sejak dini. Menurut Forbes, biaya kuliah di universitas negeri di Amerika Serikat terus mengalami kenaikan, tercatat kenaikan biaya pendidikan sarjana dari tahun 1980 hingga 2020 sebesar 169%.
Anda dapat meneliti biaya kuliah di universitas yang dibidik secara spesifik dan dapat merencanakan total biaya kuliah lebih akurat dengan cara menghitung seluruh biaya, termasuk di luar kebutuhan kuliah seperti kamar kos, makan, buku, perlengkapan kuliah, transportasi, biaya pengobatan, dan lain-lain.
2. Mulai Menabung Lebih Awal
Mulai untuk menabung sejak dini untuk biaya kuliah merupakan strategi jitu sehingga dapat mengurangi tekanan finansial di masa depan. Semakin cepat memulai dan memanfaatkan bunga majemuk maka investasi Anda akan tumbuh dengan seiringnya waktu.
Mulai menabung untuk biaya kuliah saat anak Anda masih kecil dengan nominal yang kecil dapat terakumulasi menjadi dana yang besar ketika usia mereka siap untuk masuk kuliah.
Menabung sejak dini akan menanamkan rasa tanggung jawab pada anak karena mereka melihat upaya dan perencanaan yang dilakukan orang tuanya untuk masa depan anak.
3. Strategi penghematan
Strategi penghematan dapat dilakukan dengan metode tabungan, Anda dapat membangun portofolio yang terdiversifikasi guna memenuhi kemampuan finansial dan tujuan pendidikan anak.
Menabung untuk biaya kuliah memerlukan perencanaan awal, tabungan strategis, dan penyesuaian yang berkelanjutan. (Ahmadi Yahya)