Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Melesat, Bank Terus Berburu Dana di Luar Simpanan Nasabah

Berdasarkan laporan Indikator Pasar Keuangan LPS, pemanfaatan sumber dana nonDPK bank meningkat 7,89% secara tahunan (YoY) pada April 2024.
Ilustrasi uang. /freepik.com
Ilustrasi uang. /freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Perbankan masih bergeliat menghimpun pendanaan dari non-dana pihak ketiga (DPK) atau selain simpanan nasabah hingga April 2024 seiring dengan pertumbuhan pesat kredit bank.

Mengacu laporan Indikator Pasar Keuangan yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), pemanfaatan sumber dana nonDPK bank meningkat 7,89% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2024. 

Kenaikan pendanaan nonDPK secara tahunan tersebut terutama dikontribusi oleh kenaikan pada pinjaman/pembiayaan diterima senilai Rp54,27 triliun dan kewajiban bank lain senilai Rp3,21 triliun. 

"Perkembangan ini sejalan dengan kondisi likuiditas perbankan yang masih memadai untuk mendukung ekspansi penyaluran kredit perbankan yang terus meningkat," tulis LPS dalam laporannya pada Selasa (4/5/2024).

LPS juga menjelaskan bahwa akses sumber pendanaan nonDPK masih menjadi salah satu sumber pemenuhan kesenjangan pendanaan atau funding gap di tengah pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan kredit.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memang mengatakan terdapat funding gap di industri perbankan.

Pada April 2024, tercatat penyaluran kredit perbankan tumbuh pesat menjadi 13,09% yoy. Adapun, DPK hanya naik 8,21% yoy pada April 2024. 

Dalam menyikapi funding gap agar tetap menjaga kapasitas penyaluran kredit, bank-bank menempuh dua strategi utama. "Realokasi alat likuid dari surat-surat berharga dan penguatan pendanaan non-DPK," ujar Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, bank pun bisa menjaga kondisi likuiditasnya. "Pengelolaan likuiditas perbankan juga semakin baik, sejalan dengan tingginya penempatan perbankan pada surat berharga yang tergolong likuid," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper