Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Umum Mega (Mega Insurance) mengungkap kondisi asuransi kredit perseroan di tengah kenaikan klaim secara industri pada kuartal I/2024.
Risk, Legal, & Compliance Director Diang Edelina mengungkap secara rasio antara hasil underwriting (UW) expense dibandingkan dengan UW income untuk asuransi kredit di Mega Insurance pada periode kuartal I/2024 masih terjaga di 92%. Angka tersebut menurutnya membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Hal ini sejalan dengan penurunan porsi klaim bruto terhadap GWP [gross written premium] sebesar 5%,” kata Diang kepada Bisnis, Minggu (30/6/2024).
Secara keseluruhan, Diang menyebut Mega Insurance mencatatkan klaim bruto sebesar Rp69 miliar pada kuartal/2024. Apabila dibandingkan dengan pencapaian GWP secara rasio, capain ini turun sebesar 5% jika dibandingkan dengan persentase klaim bruto terhadap GWP untuk periode kuartal I/2023.
Pada periode tersebut, porsi klaim bruto yang dibayar untuk asuransi kredit terhadap total klaim perusahaan adalah 30% atau sekitar Rp20,7 miliar. Dari sisi premi, Diang mencatat perseroan juga membukukan peningkatan GWP untuk asuransi kredit. Hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan secara industri pada kuartal I/2024.
“Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan bisnis asuransi kredit di industri asuransi umum, Mega Insurance juga mengalami peningkatan kinerja GWP dibandingkan pencapaian kinerja per kuartal I/2023, dan membukukan GWP untuk asuransi kredit per kuartal I/2024 sebesar Rp102 miliar,” katanya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat klaim asuransi kredit masih mengalami peningkatan pada kuartal I/2024. Klaim asuransi kredit tercatat meningkat sebanyak 35,5% yoy menjadi Rp3,97 triliun pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp2,93 triliun pada kuartal I/2023.
Klaim asuransi kredit juga menjadi klaim yang paling besar di antara lini bisnis lainnya. Bahkan mendominasi total klaim asuransi umum sebanyak 34,38%. Secara total, klaim dibayar asuransi umum naik sebanyak 16,9% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp11,56 triliun pada kuartal I/2024 dari sebelumnya Rp9,8 triliun pada kuartal I/2023.
Dari sisi premi pada kuartal I/2024, premi yang dicatat dari lini bisnis asuransi mencapai sebanyak Rp4,94 triliun, yang mana naik 19,3% yoy dari sebelumnya Rp4,14 triliun. Asuransi kredit menjadi kontributor nomor tiga terbesar untuk premi asuransi umum pada kuartal I/2024.