Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga (BNGA) Raih Rating idAAA dari Pefindo, Outlook Stabil

Pefindo memberikan peringkat idAAA (triple AAA/stable outlook) untuk CIMB Niaga (BNGA).
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di CIMB Niaga Digital Lounge di Jakarta, Sabtu (10/12/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) memberikan informasi mengenai peringkat tahunan teranyar yang diberikan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan CIMB Niaga kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (5/9/2024), Pefindo memberikan memberikan peringkat idAAA (triple AAA/stable outlook) untuk CIMB Niaga.

Rating tersebut berlaku untuk periode 2 September 2024 sampai 1 September 2025, berdasarkan surat Pefindo No. RC-1072/PEF-DIR/IX/2024. 

“Peringkat tersebut terutama didorong oleh kemungkinan dukungan yang sangat kuat dari CIMB Group sebagai induk perusahaan, di samping profil kredit berdiri sendiri Bank CIMB Niaga yang mencerminkan posisi bisnis yang sangat kuat, profil permodalan yang sangat kuat, tetapi dibatasi oleh tingkat persaingan yang ketat dan kondisi makroekonomi yang penuh tantangan,” tulis Pefindo.

Tak hanya itu, CIMB Niaga juga mendapatkan peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Subordinasi III Seri B tahun 2018; peringkat idAAA(Sy) (Triple A Syariah) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Seri C Tahap III Tahun 2020; peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Seri C Tahun 2019; serta peringkat idAA (Double A) untuk Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2019. 

Sebagai informasi, obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor dengan peringkat ini untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.

Peringkat ini tidak berlaku untuk efek utang tertentu yang diterbitkan perusahaan karena tidak memperhitungkan struktur serta berbagai ketentuan dari efek tersebut, juga tidak memperhitungkan tingkat perlindungan dan posisi klaim dari pemegang efek utang apabila emiten mengalami likuidasi serta legalitasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, CIMB Niaga membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik secara konsolidasi sebesar Rp3,41 triliun pada semester I/2024, tumbuh 5,38% YoY dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp3,23 triliun.

CIMB Niaga mengalami kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp6,66 triliun dari Rp6,83 triliun, dengan persentase margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank menjadi 4,21% dari 4,61%.  Pendapatan lainnya pun naik signifikan sebesar 72,62% YoY dari level Rp249,24 miliar menuju Rp430,24 miliar.

Selain itu, BNGA secara konsolidasi juga mencatatkan penyusutan atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 42,44%, dari Rp1,52 triliun menjadi Rp874,42 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper