Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Global Masih Tak Pasti, Bos BNI: Ekonomi RI Punya Fondasi Kuat

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar saat konferensi pers Paparan Kinerja BNI Kuartal I-2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) Royke Tumilaar saat konferensi pers Paparan Kinerja BNI Kuartal I-2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024)/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) melaporkan meski pandemi Covid-19 dan era suku bunga tinggi telah berakhir, perekonomian global masih terus dihadapi dengan situasi ketidakpastian.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menilai saat ini risiko geopolitik tampaknya masih akan tetap tinggi, di mana dunia sekarang dihadapi dengan beberapa konflik seperti antara Rusia Ukraina dan di konflik Timur Tengah. 

“Lebih lanjut, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global ke depan akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Pasalnya, pada saat yang sama, dunia harus beradaptasi dengan megatren seperti digitalisasi, perubahan iklim, seperti tantangan ekonomi yang inklusif dan berkelajutan. 

Meski demikian, Royke menyebut di tengah beragam tantangan yang ada, saat ini Indonesia memiliki fondasi ekonomi yang kuat, didukung oleh stabilitas politik yang baik. Bahkan, pada 2024 Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di antara negara G20, setelah India.

“Disiplin fiskal masih terjaga terefleksi dari utang pemerintah terhadap PDB yang mencapai 39,4% lebih rendah dibandingkan rata-rata negara berkembang lainnya,” ujarnya. 

Lebih lanjut, kata Royke, efektivitas kebijakan Amerika dan koordinasi kebijakan dapat terlihat dari stabilitas makro yang baik termasuk saat memasuki semester II/2024. 

Ke depan, dirinya menuturkan masih ada tantangan struktural di jangka menengah perlu dihadapi seperti penciptaan nilai tambah di sektor ekonomi, kolektif, reformasi pendidikan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, optimalisasi industri manufaktur, serta penciptaan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Secara khusus sebagai bank global yang mendapat manfaat langsung dari pemerintah, BNI akan selalu proaktif memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang positif di tahun ini,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper