Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Ungkap Proyeksi KPR dan KKB usai Pemerintah Guyur Insentif Fiskal

BCA menyebutkan stimulus untuk sektor kendaraan ramah lingkungan dan perumahan merupakan hal yang positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktivitas di dekat logo Bank BCA di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank mengungkapkan proyeksi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) usai pemerintah mengeluarkan kebijakan insentif fiskal sebagai kompensasi atas kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%. 

PT Bank Central Asia Tbk. alias BCA (BBCA), misalnya, menyatakan telah mencermati kebijakan yang di antaranya memberikan insentif terhadap sektor properti dan kendaraan listrik itu.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyebut bahwa stimulus tersebut merupakan hal yang positif untuk mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

“BCA berharap sejumlah insentif tersebut turut berdampak positif terhadap pertumbuhan kredit konsumer perseroan, khususnya Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor,” katanya kepada Bisnis, Rabu (18/12/2024).

Menurutnya, kinerja KPR BCA hingga kuartal III/2024 terbilang solid dengan laju pertumbuhan 10,7% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp130,4 triliun. Pertumbuhan serupa juga dicatatkan pada KKB dengan persentase 17,9% YoY hingga mencapai Rp64,1 triliun.

Khusus kendaraan listrik, BCA memiliki pembiayaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang hampir mencapai Rp2 triliun per September 2024.

“Dalam mendorong kredit konsumer ke depan, BCA secara konsisten memberikan nilai tambah kepada nasabah dengan menghadirkan beragam promo menarik di berbagai segmen,” tuturnya.

Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan sejumlah insentif fiskal sebagai kompensasi dari kenaikan PPN menjadi 12%, yang di antaranya mencakup sektor properti, kendaraan mobil listrik maupun hybrid, hingga stimulus untuk UMKM.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengeklaim kebijakan tersebut dikeluarkan agar kenaikan PPN dari 11% tidak memberi dampak negatif ke masyarakat.

"Paket ini dirancang untuk melindungi masyarakat, mendukung pelaku usaha—utamanya UMKM dan padat karya, menjaga stabilitas harga serta pasokan bahan pokok, dan ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper