Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memberikan pernyataan terkait dengan isu pergantian kepemimpinan usai Djohan Emir Setijoso mengundurkan diri dari posisi presiden komisaris.
Beredar kabar bahwa Presiden Direktur BCA saat ini Jahja Setiaatmadja akan mengisi posisi yang ditinggalkan Djohan Emir. Sebagai gantinya, posisi Presiden Direktur diisukan bakal diisi oleh Hendra Lembong. Saat ini, Hendra merupakan Wakil Presiden Direktur BCA.
Menanggapi kabar tersebut, manajemen BCA menyatakan pengganti Djohan Emir akan diinformasikan paling lambat pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"BCA telah memiliki rencana suksesi di setiap jenjang organisasi. Sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Djohan Emir Setijoso, Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan evaluasi, dan akan mengusulkan calon pengganti Presiden Komisaris dengan mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman dan kompetensi calon pengganti. Kami juga mengevaluasi kembali rencana suksesi apakah akan mempengaruhi susunan manajemen lainnya," demikian pernyataan resmi BCA yang diterima pada Rabu (18/12/2024).
BCA berencana menyelenggarakan RUPS paling lambat 90 hari setelah diterimanya surat pengunduran diri dari Bapak Djohan Emir Setijoso. Pemanggilan RUPS akan dilakukan paling lambat 21 hari sebelum tanggal RUPS.
"Saat pemanggilan RUPS tersebut, BCA wajib memberikan informasi calon Presiden Komisaris yang akan diusulkan untuk menggantikan Bapak Djohan Emir Setijoso."
Baca Juga
Adapun, BCA sebelumnya mengumumkan pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari posisinya sebagai Presiden Komisaris perseroan.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menyatakan bahwa surat pengunduran diri tersebut telah diterima pada Senin (16/12/2024).
"Pengunduran diri tersebut akan disampaikan untuk memperoleh keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang akan diselenggarakan pada tahun 2025," demikian bunyi dokumen yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto, Selasa (17/12/2024).
Berdasarkan laman resmi BCA, Djohan pertama kali diangkat sebagai Presiden Komisaris perseroan pada RUPS Tahunan BCA 2011 silam, dan mendapat persetujuan Bank Indonesia (BI) pada 25 Agustus 2011.
Dirinya lama mengemban jabatan sebagai Presiden Direktur BCA, tepatnya pada 1999 hingga 2011. Tanggung jawabnya mencakup Koordinasi Umum, Divisi Internal Audit, Perencanaan Perusahaan, Keuangan dan Akuntansi, serta Sekretariat Perusahaan.
Sebelum menyeberang ke BCA, dirinya berkarir di bank pelat merah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) sejak 1965 hingga 1998, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur.
Djohan juga pernah menjabat Komisaris Utama di Inter Pacific Bank selama lima tahun, yakni 1993—1998. Terkait pendidikannya, dia meraih gelar S1 di Institut Pertanian Bogor pada 1964.