Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI mencatat penyaluran pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp182,2 triliun per April 2025.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyatakan bahwa jumlah tersebut setara dengan 24% dari total kredit yang disalurkan perseroan hingga bulan keempat tahun ini.
"Pembiayaan berkelanjutan menjadi strategi BNI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan prinsip keberlanjutan," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (9/6/2025).
Secara terperinci, sebanyak Rp72,8 triliun dari realisasi tersebut dialokasikan BNI khusus untuk pembiayaan hijau.
Menurut Okki, BNI terus memperkuat penerapan prinsip keberlanjutan dalam proses bisnisnya, termasuk dalam penyaluran kredit ke sektor-sektor yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.
Salah satu upaya ini mencakup dukungan terhadap transisi berkelanjutan melalui layanan pendampingan dan pembiayaan berbasis Sustainability Linked Loans (SLL).
Baca Juga
“Hingga saat ini, BNI telah menyalurkan pembiayaan SLL sebesar Rp6,0 triliun terhadap berbagai sektor, termasuk agrifood, manufaktur semen, baja, produk batu bara dan kemasan,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki Risk Acceptance Criteria (RAC) dengan menambahkan mitigasi risiko perubahan iklim, serta memuat persyaratan minimum bagi calon debitur untuk sektor yang berisiko tinggi terhadap lingkungan.
Upaya lain juga dilakukan seiring dengan tuntutan pasar dan regulator yang mendorong bisnis lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.
"BNI optimistis dapat mendorong transformasi menuju sistem keuangan hijau. Dengan pembiayaan berkelanjutan dan penerapan prinsip ESG, BNI berupaya mewariskan lingkungan sehat untuk generasi mendatang," pungkas Okki.