Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Turun jadi US$224,5 Miliar per Kuartal I/2025

Kewajiban neto investasi internasional Indonesia mencapai level terendah sejak 2014, yakni senilai US$224,5 miliar pada akhir kuartal I/2025.
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Logo Bank Indonesia (BI) di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta pada Kamis (23/11/2023). / Bloomberg-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia melaporkan kewajiban neto investasi internasional Indonesia senilai US$224,5 miliar pada akhir kuartal I/2025, turun sejumlah US$21,25 miliar dari akhir 2024 yang senilai US$245,7 miliar. 

Kewajiban utang maupun pinjaman internasional tersebut setara dengan nilai Rp3.718,3 triliun (kurs JISDOR per akhir Maret 2025 Rp16.566 per dolar AS). Berdasarkan data PII yang dapat diakses, kewajiban neto ini bahkan mencapai level terendah sejak 2014. 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso mengungkapkan bahwa Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia kuartal I/2025 tetap terjaga yang tercermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB sebesar 16%, lebih rendah dibandingkan 17,6% pada kuartal IV/2024. 

“Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada kuartal I/2025 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/6/2025). 

Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (91,9%) terutama dalam bentuk investasi langsung.

Denny menjelaskan secara perinci bahwa penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) dan penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN). 

Posisi AFLN Indonesia meningkat didorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri. Di mana posisi AFLN pada akhir kuartal I/2025 tercatat senilai US$533,1 miliar dolar AS, naik 1,9% (quarter to quarter/QtQ) dari US$523,1 miliar dolar AS pada akhir 2024. 

Denny menuturkan bahwa hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan transaksi penempatan di luar negeri, dengan kenaikan terbesar pada aset investasi lainnya terutama dalam bentuk pinjaman dan piutang usaha. 

Terlebih pada Maret 2025, posisi cadangan devisa Indonesia mencatatkan all time high di level US$157,1 miliar. 

Meski demikian, Denny menyebutkan bahwa peningkatan posisi AFLN lebih lanjut juga didukung oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global dan kenaikan harga emas internasional .

Sementara itu, posisi KFLN Indonesia menurun di tengah aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio yang tetap solid. 

Posisi KFLN Indonesia tercatat senilai US$757,6 miliar atau turun 1,5% (QtQ) dari US$768,8 miliar pada akhir 2024. 

Investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik. Investasi portofolio juga mencatat neto aliran masuk modal asing di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat. 

Perkembangan posisi KFLN lebih lanjut dipengaruhi penurunan nilai instrumen keuangan domestik seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal,” tutup Denny. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper