Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2015, NIM Perbankan Diproyeksi Bakal Tergerus

Industri perbankan memprediksikan kondisi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan stabil pada tahun depan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Industri perbankan memprediksikan kondisi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) akan stabil pada tahun depan.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengungkapkan laba industri perbankan pada tahun ini melambat, bahkan beberapa bank yang fundamental tidak kuat akan mencatatkan margin yang tertekan.

Kostaman mengharapkan agar tahun depan tidak ad penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) lagi. Jika kenaikan masih terus ada, maka margin bank akan tergerus.

Menurut dia, hingga akhir 2014, Bank Mega menargetkan NIM berada di  posisi 5%. Namun pada 2015, dalam rencana bisnis bank (RBB) Bank Mega menargetkan NIM akan sekitar 4,5%--5%.

Sementara itu, Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan risiko kredit akan berdampak pada NIM. Dia mengungkapkan NIM Bank OCBC NISP sudah mencapai 4,1%.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Industri perbankan Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba 5,73% hingga Oktober 2014, secara year on year menjadi Rp94,14 triliun.

Sementara itu, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) secara y-o-y tergerus dari posisi 5,5% pada Oktober 2013 menjadi 4,2% di  Oktober 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper