Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berikut Alasan Lippo Ekspansi ke Kamboja

Kelook usaha Lippo Group berencana melebarkan sayap bisnis ke Kamboja
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com
bisnis.com, JAKARTA -- Kelompok usaha Lippo Group berencana melebarkan sayap bisnis ke Kamboja dengan merambah sektor perbankan, kesehatan, dan pendidikan.
 
James T Riady, Chief Executive Officer Lippo Group, mengatakan pihaknya tengah mengkaji untuk mengakuisisi bank lokal dan menjadi pemegang saham mayoritas. "Kami akan lihat, bisa akuisisi atau memulai bank baru," ujarnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Selasa (21/4/2015).
 
Lantas, mengapa Lippo begitu kepincut untuk merambah sektor perbankan di negara bekas jajahan Perancis tersebut? James menyebut, tingkat imbal hasil sektor perbankan di Kamboja mencapai 10% per tahun.
 
Merujuk pada pernyataan James, tingkat margin di Kamboja juga terbilang tinggi. Data bank sentral kamboja atau National Bank of Cambodia (NBC) menunjukkan, hingga 2014 selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman juga terbilang lebar.
 
Bunga rata-rata deposito untuk tenor satu bulan dipatok 2,73% sedangkan bunga pinjaman dengan tenor yang sama dipatok 17,58%. Dengan kata lain, selisihnya mencapai 14,85%.
 
Peluang pasar perbankan di Kamboja terbilang besar jika merujuk pada data penetrasi perbankan di negeri yang terletak di Semananjung Indocina itu. Data Bank Dunia menunjukkan, pada 2011 rasio kredit terhadap Produk Domestik Bruto di Kamboja mencapai 33,8%
 
Untuk memulai bisnis bank di Kamboja, Lippo sepertinya tak perlu mengeluarkan kocek dalam jumlah besar. James menyebut, untuk ekspansi ke Kamboja, Lippo menyiapkan dana antara US$300 juta - US$500 juta.
 
Dana ini cukup memadai untuk memenuhi modal minimal yang disyaratkan NBC sebesar US$37,5 juta atau sekitar Rp487,5 miliar. Jumlah ini jauh di bawah ketentuan regulator di Indonesia yang mensyaratkan modal pendirian bank baru sebesar Rp3 triliun.
 
Berdasarkan data The Association of Banks in Cambodia, jumlah bank umum di negara itu mencapai 31 bank. Sebanyak 22 bank merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Kamboja sedangkan 9 lainnya merupakan kantor cabang bank asing.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper