Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi, BJB Tegaskan Baru Mulai Tahun Depan

PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menegaskan belum akan melakukan aksi korporasi untuk menambah anak usahanya pada tahun ini.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menegaskan belum akan melakukan aksi korporasi untuk menambah anak usahanya pada tahun ini.

Direktur Utama BJB Ahmad Irfan menuturkan perseroan berniat untuk mengakuisisi perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan pada tahun depan untuk mempercepat pertumbuhan aset.

"Akuisisi tahun ini belum, kemungkinan tahun depan," ucapnya di Jakarta baru-baru ini.

Irfan menjelaskan hingga saat ini perseroan belum memutuskan nilai anggaran untuk menambah anak usahanya. Adapun emiten berkode saham BJBR ini berniat untuk mengembangkan bisnisnya dengan mengakuisisi salah satu dari perusahaan asuransi, multifinance, atau sekuritas.

Menurutnya, perseroan hanya akan mengakuisisi perusahaan yang sehat dan akan berhati-hati dalam melakukan aksi korporasi ini dengan melakukan fact finding dan due dilligence. Terkait perusahaan yang akan diakuisisi terlebih dahulu, Irfan menyatakan akan melihat kondisi perseroan tahun depan.

Sebelumnya, Irfan menyebutkan tidak tertutup kemungkinan rencana akuisisi berlangsung tahun ini. "Di RBB (Rencana Bisnis Bank) belum ada, tapi sambil berjalan kalau kemungkinan itu ada, kita revisi (RBB)," ujarnya.

Hingga saat ini Bank BJB telah mengakuisisi dua Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan memiliki anak usaha syariah, yakni PT BJB Syariah. Bank yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini  juga pernah melakukan penjajakan akuisisi PT Asuransi Staco Mandiri.

Namun, hingga saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum merestui rencana tersebut meski BJB telah menyediakan dana sekitar Rp70 miliar.

Adapun pada semester I tahun ini, total aset BJB per Juni 2015 juga mengalami penaikan sebesar 22,1% secara tahunan menjadi Rp95,9 triliun. Seiring dengan pertumbuhan aset, perseroan meraih laba bersih senilai Rp582 miliar atau naik sebesar 21,8% secara year on year(yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper