Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB membukukan laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp364,26 miliar pada kuartal I/2024.
Berdasarkan publikasi di harian Bisnis Indonesia pada Selasa (30/4/2024), laba BJBR menyusut tipis dibandingkan laba bersih pada kuartal I/2023 sebesar Rp371,64 miliar.
Dalam periode laporan keuangan ini, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) BJB mencapai Rp1,62 triliun. Perusahaan melaporkan net interest margin (NIM) mencapai 3,97% per Maret 2024, berbanding 4,77% per Maret 2023.
BJBR juga tercatat telah menjalankan langkah efisiensi seperti penyusutan beban promosi dari Rp131,98 miliar pada kuartal I/2023 menjadi Rp67,23 miliar pada kuartal I/2024. Beban lainnya pun menyusut dari Rp723,16 miliar menjadi Rp716,06 miliar.
Alhasil, beban operasional BJBR turun dari Rp1,24 triliun pada Maret 2023 menjadi Rp1,16 triliun pada Maret 2024.
Sementara, dari sisi intermediasi, Bank BJB telah menyalurkan kredit Rp130,47 triliun pada kuartal I/2024, tumbuh 12,04% yoy. Aset bank pun naik 15,14% yoy menjadi Rp202,5 triliun.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, Bank BJB telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp154,09 triliun pada kuartal I/2024, naik 18,73% yoy. Dana murah atau current account saving account (CASA) bank juga naik 10,71% yoy menjadi Rp63,57 triliun.
Sementara rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross berada pada level 1,46%. Sedangkan NPL net 0,85%.