Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA Segera Luncurkan Uang Elektronik Berbasis Internet

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) siap meluncurkan produk uang elektronik baru yang berbasis internet (server based).
Kantor Pusat BCA/Bisnis
Kantor Pusat BCA/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) siap meluncurkan produk uang elektronik baru yang berbasis internet (server based).

Direktur BCA ,Suwignyo Budiman mengatakan, produk yang diberi nama Sakuku ini memiliki karakteristik yang mirip dengan produk uang elektronik BCA yang telah ada, yakni Flazz. Hanya saja, yang membedakan adalah cara penggunaannya.

"Saat ini kami belum launching Sakuku. Mudah-mudahan satu dua bulan lagi bisa diluncurkan," ucapnya di Jakarta baru-baru ini.

Suwignyo menjelaskan apabila Flazz, yang merupakan uang elektronik berbasis kartu atau chip, digunakan dengan men-tap electronic data capture (EDC) yang ada di toko-toko ritel, maka transaksi Sakuku menggunakan sambungan internet dan melalui perangkat smartphonedan tidak berwujud kartu.

Produk anyar ini, lanjut Suwignyo, bertujuan untuk memudahkan nasabah bertransaksi. Menurutnya, investasi untuk produk anyar ini tidak terlalu besar mengingat banyak masyarakat yang telah memiliki perangkat telepon selular.

Suwignyo menyebutkan nantinya produk uang elektronik berbasis server ini bisa dipakai oleh semua masyarakat yang memiliki perangkat telepon pintar, bahkan yang bukan nasabah emiten berkode saham BBCA tersebut.

Kendati BCA tengah mengembangkan uang elektronik berbasis server, Suwignyo mengungkapkan produk berbasis kartu lebih tinggi keamanannya.

Chip itu security-nya lebih bagus karena enggak bisa di-copy," katanya.

Adapun, General Manager BCA Santoso mengatakan saat ini uang elektronik berbasis chip milik perseroan, Flazz, menunjukkan perkembangan yang signifikan. Saat ini tercatat jumlah kartu Flazz yang beredar sebanyak 7,7 juta keping dengan pertumbuhan transaksi per Juni 2015 sebesar 230% menjadi 46 juta transaksi.

Dari segi nominal, Santoso menyebutkan terjadi peningkatan sebesar 60% secara tahunan. Menurutnya, angka ini menunjukkan indikasi bahwa market uang elektronik masih sangat terbuka luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper