Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFRASTRUKTUR: PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp24,3 Triliun

Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru senilai Rp24,3 triliun sampai pekan kedua Oktober 2016 atau 78,39% dari target Rp31 triliun sepanjang tahun ini.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT PP (Persero) Tbk., mengantongi kontrak baru senilai Rp24,3 triliun sampai pekan kedua Oktober 2016 atau 78,39% dari target Rp31 triliun sepanjang tahun ini.

Direktur Utama PTPP Tumiyana mengatakan pihaknya optimistis dapat mencapai target tahunan 2016. “Sampai dengan akhir tahun 2016 ini, perseroan masih optimistis dapat melampaui target kontrak baru yang sudah ditetapkan oleh manajemen di awal tahun sebesar Rp31 triliun,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2016).

Pencapaian kontrak baru pekan kedua Oktober 2016 itu bertambah sekitar Rp800 miliar dari pencapaian pada akhir September 2016 yang mencapai sebesar Rp23,5 triliun. Sampai periode itu, total order book sebesar Rp62,5 triliun, termasuk kontrak bawaan (carry over) dari 2015 sebesar Rp39 triliun.

Pencapaian kontrak baru itu terdiri dari perolehan induk perusahaan Rp20,8 triliun serta kontrak anak perusahaan sebesar Rp3,42 triliun yang terdiri dari PT PP Properti Tbk., sebesar Rp1,45 triliun, PT PP Pracetak Rp1,62 triliun dan PT PP Peralatan Rp356 miliar.

Sejumlah proyek yang diperoleh perusahaan sampai akhir September 2016 antara lain 2 ruas jalan tol senilai Rp3 triliun dan Rp2,7 triliun, PLMTG Lombok Peaker 130-150 megawatt (MW) Rp1,42 triliun, MNP Paket B & C Reklamasi Rp891 miliar dan sebagainya.

Dengan target kontrak baru pada 2016, perseroan membidik pendatapan senilai Rp20,18 triliun pada 2016 atau meningkat 37,58% dibandingkan dengan perkiraan pendapatan Rp14,66 triliun pada 2015.

Dari pendapatan tersebut, perseroan mengincar laba bersih Rp1,04 triliun pada 2016 atau meningkat 24,58% dibandingkan dengan laba komprehensif Rp838 miliar pada 2015. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp732 miliar pada 2015.

Namun, PTPP mengubah perkiraan ekuitas sampai akhir 2016 menjadi Rp10,42 triliun atau meningkat dibandingkan dengan perkiraan semula sebesar Rp6 triliun. Peningkatan perkiraan ekuitas itu berkat rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang akan dilakukan oleh perseroan.

Dengan penambahan modal dengan HMETD itu, perseroan menargetkan dana sekitar Rp4,4 triliun. Sebagian besar dana tersebut atau sekitar Rp2,25 triliun akan berasal dari penyertaan modal negara (PMN) yang telah dianggarkan dalam APBN Perubahan 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper