Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan multifinance di bawah PT Astra International Tbk. (ASII) menduduki peringkat pertama perusahaan multifinance dengan laba bersih paling besar untuk tahun buku 2024.
Berdasarkan laporan keuangan audited perusahaan tahun buku 2024, PT Federal International Finance (FIF Group) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp4,41 triliun, tumbuh 7,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan laba perusahaan periode 2023 sebesar Rp4,11 triliun.
Pada urutan kedua juga ditempati perusahaan leasing member ASII, yaitu PT Astra Sedaya Finance yang membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,95 triliun, tumbuh 4,4% yoy dibanding laba periode 2023 sebesar Rp1,87 triliun.
Urutan ketiga ditempati leasing milik PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), BCA Finance yang membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,88 triliun. Laba BCA Finance tersebut mengalami koreksi 8,9% yoy dibanding laba pada 2023 sebesar Rp2,06 triliun.
Selanjutnya, perusahaan leasing dengan cuan terbesar nomor empat adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan laba tahun berjalan sebesar Rp1,56 triliun, terkontraksi sebesar 4,8% dibanding laba pada 2023 sebesar Rp1,64 triliun.
Urutan nomor lima ditempati perusahaan yang baru saja mengumumkan aksi korporasi merger dengan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), yakni PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF). ADMF pada 2024 membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,41 triliun, terkoreksi cukup dalam sebesar 27,6% yoy dibanding laba perusahaan periode 2023 sebesar Rp1,94 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, bercokol di posisi enam besar adalah perusahaan leasing milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), yaitu PT Mandiri Tunas Finance yang membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,17 triliun. Laba tersebut tumbuh tipis 0,9% yoy dibanding laba 2023 sebesar Rp1,16 triliun.
Peringkat ketujuh ditempati perusahaan leasing milik Astra lainnya, yaitu PT Toyota Astra Financial Service dengan torehan laba tahun berjalan sebesar Rp780,89 miliar, atau tumbuh 13,1% yoy dibanding laba 2023 sebesar Rp690,33 miliar.
Nomor delapan adalah PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN). Perusahaan yang bakal melebur dengan ADMF ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp515,66 miliar, tumbuh 21,9% yoy dibanding laba 2023 sebesar Rp422,91 miliar.
Peringkat sembilan ditempati perusahaan leasing dari emiten perbankan, PT CIMB Niaga Auto Finance Tbk. (CNAF). Perusahaan leasing milik PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp464,35 miliar, tumbuh 7,4% yoy dibanding laba 2023 sebesar Rp432,14 miliar.
Berikutnya, perusahaan leasing dengan cuan paling besar urutan ke-10 adalah PT Maybank Indonesia Finance dengan torehan laba tahun berjalan sebesar Rp452,15 miliar, tumbuh 1,88% yoy dibanding laba 2023 sebesar Rp443,79 miliar.
Sebagai informasi, data perusahaan multifinance ini berdasarkan data perusahaan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuagan (OJK) per Februari 2025. Dari 146 perusahaan multifinance yang terdaftar hingga periode tersebut, hanya 50 perusahaan yang mempublikasi laporan keuangan audited 2024 dalam website resmi mereka.