Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BCA Syariah Rp47,34 Miliar pada Kuartal I/2025, Naik 12,51%

Laba BCA Syariah ditopang oleh pendapatan yang tumbuh 11,07%, total pembiayaan yang naik 17,9%, dan DPK yang tumbuh 25,86% pada kuartal I/2025.
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). / Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). / Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah membukukan laba bersih Rp47,34 miliar pada kuartal I/2025, tumbuh 12,51% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp42,08 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) ini mencatat kenaikan pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 11,07% (YoY) hingga mencapai Rp198,04 miliar.

Pendapatan berbasis komisi BCA Syariah juga meningkat 82,36% (YoY) menjadi Rp16,79 miliar. Alhasil, laba operasional naik dari Rp54,58 miliar menjadi Rp61,01 miliar atau sebesar 11,79% (YoY).

Dari sisi intermediasi, total pembiayaan yang disalurkan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencapai Rp11 triliun hingga Maret 2025, meningkat 17,99% dari Rp9,32 triliun pada Maret 2024.

Seiring dengan itu, aset perseroan pun tumbuh 19,34% (YoY) dari Rp14,35 triliun menjadi Rp17,13 triliun.

Rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross tercatat naik dari 0,87% pada kuartal I/2024 menjadi 1,67% pada kuartal I/2025. NPF net terbilang stabil pada level 0,01%.

Dari sisi pendanaan, total simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah yang terdiri dari simpanan wadiah dan dana investasi non-profit sharing mencapai Rp13,46 triliun pada kuartal I/2025. Realisasi ini meningkat 25,86% dari Rp10,08 triliun pada periode sama tahun lalu.

Terkait rasio kinerja lainnya, net imbalan BCA Syariah tercatat turun dari 4,75% pada Maret 2024 menjadi 4,52% pada Maret 2025.

Meskipun demikian, profitabilitas masih terjaga dengan rasio imbal aset (return on asset/ROA) di level 1,51% dan imbal ekuitas (return on equity/ROE) yang naik dari 5,51% menjadi 6,12%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper