Jakarta, Bisnis.com — Emiten bank digital PT Bank Amar Tbk. (AMAR) membukukan kinerja positif sepanjang paruh pertama 2025. Laba bersih perseroan tercatat tumbuh 20,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp117,99 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp97,79 miliar.
Pertumbuhan laba ini sejalan dengan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang tercatat naik 18,3% yoy dari Rp540,57 miliar pada semester I/2024 menjadi Rp639,5 miliar pada semester I/2025.
Secara rinci, pendapatan bunga naik 19,01% yoy menjadi Rp680,42 miliar dari Rp571,7 miliar. Sementara itu, beban bunga juga meningkat 31,4% yoy dari Rp31,14 miliar menjadi Rp40,92 miliar.
Di sisi lain, Bank Amar mencatat lonjakan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) sebesar 36,3% menjadi Rp463,96 miliar pada semester I/2025, dari Rp340,22 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian mengatakan capaian ini mencerminkan model bisnis digital perseroan yang adaptif, disiplin, dan dirancang untuk menghadirkan dampak nyata bagi sektor riil dan inklusi keuangan.
“Dalam situasi pasar yang kompetitif dan penuh tantangan, kami tetap konsisten mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Vishal dalam keterangan resminya, Selasa (5/8/2025).
Lebih lanjut, penyaluran kredit tetap tumbuh signifikan. Hingga akhir Juni 2025, total kredit yang disalurkan Bank Amar mencapai Rp3,55 triliun, meningkat 26,5% dibandingkan Rp2,81 triliun pada semester I/2024.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan juga ikut naik 69,7% yoy menjadi Rp452,64 miliar dari Rp266,61 miliar.
Vishal menyebut kinerja intermediasi yang kuat mempercepat peningkatan laba perusahaan. Serta selaras dengan strategi jangka panjang Amar Bank yang berfokus pada perluasan akses layanan keuangan digital secara inklusif dan menyeluruh.
"Kami optimis dalam menjaga laju pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring dengan fokus kami pada ekspansi kredit yang sehat dan pemanfaat teknologi secara strategis," tuturnya.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) Bank Amar melonjak 99,1% yoy menjadi Rp1,77 triliun dari sebelumnya Rp886,9 miliar. Kenaikan DPK ini turut ditopang oleh pertumbuhan dana murah (CASA) yang melejit 178,8% menjadi Rp680,31 miliar dari hanya Rp244,09 miliar pada tahun sebelumnya. Total aset Bank Amar pun turut tumbuh 27,4% yoy dari Rp4,38 triliun menjadi Rp5,58 triliun per akhir Juni 2025.