Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Aset Bank Syariah Diprediksi Bertambah Rp40 Triliun

Aset perbankan syariah tahun depan diprediksi bertumbuh Rp35 triliun--Rp40 triliun atau sekitar 12%--15% dari realisasi 2016.
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com
Bank syariah/Ilustrasi-bisnisaceh.com

Bisnis.com, JAKARTA— Aset perbankan syariah tahun depan diprediksi bertumbuh Rp35 triliun—Rp40 triliun atau sekitar 12%—15% dari realisasi 2016.

Adapun akhir tahun ini, aset bank syariah diprediksi tidak jauh dari pencapaian September 2016 yang sebesar Rp331,76 triliun. Total aset bank syariah per bulan kesembilan tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 17,58% secara year on year (yoy).

Pertumbuhan aset bank syariah per September 2016 ditopang oleh pencapaian penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp263,52 triliun atau tumbuh 20,16% secara yoy dan pembiayaan yang mencapai Rp235,01 triliun atau tumuh 12,91% yoy.

Ketua Bidang Sertifikasi Profesi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Putu Rahwidhiyasa mengatakan pertumbuhan aset bank syariah tahun depan sejalan dengan rencana ekspansi pembiayaan, penambahan aset dari bank umum syariah yang telah melaksanakan konsolidasi, serta adanya rencana konversi bank umum konvensional menjadi bank syariah.

“Ada yang kemungkinan akan konversi lagi, masih dalam progress. Ini data kami dapat dari Karim Consulting, tetapi memang mirip dengan kajian kami, industri,” ujarnya saat konferensi pers Asbisindo dengan tema Perbankan Syariah dan Momentum Pertumbuhan, Senin (21/11/2016).

PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Bank NTB) melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) memang sudah memutuskan untuk mengkonversi bisnisnya menjadi syariah. Meski demikian, Bank NTB belum mengajukan perizinan secara resmi ke OJK mengenai rencana tersebut.

Putu mengatakan dari hasil konversi itu ada sekitar penambahan aset sebanyak Rp8 triliun tahun depan. Lalu, ada pula penambahan aset sebesar Rp4 triliun—Rp5 triliun dari bank umum syariah yang telah melaksanakan konsolidasi.

Dari ekspansi pembiayaan, Putu mengatakan ada penambahan aset sekitar Rp4 triliun dari ekspansi pembiayaan mikro, sekitar Rp8 triliun—Rp12 triliun dari ekspansi pembiayaan properti dan kendaraan bermotor, sekitar Rp4 triliun—Rp5 triliun dari ekspansi modal kerja UKM, serta sekitar Rp5 triliun—Rp7 triliund ari ekspansi pembiayaan multiguna.

“Itu yang menyebabkan pertumbuhan bank syariah tahun depan, termasuk potensi sektor pembiayaan yang digarap. Properti meningkat karena relaksasi aturan FTV [financing to value],” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper