Bisnis.com, JAKARTA--Keputusan The Fed untuk mengakhiri stimulus 9 tahunnya dengan menaikan suku bunganya tampaknya tidak mempengaruhi stance Bank Indonesia.
Bank sentral Tanah Air diproyeksi akan menjaga suku bunga acuannya pada 4,75% mengingat kondisi fundamental yang kuat ditandai dengan surplus neraca perdagangan yang masih tinggi.
Dari 7 ekonom yang disurvei Bisnis, semuanya yakin Bank Indonesia (BI) tidak akan menaikkan suku bunganya atau 7-day repo rate (7-DDR) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret ini.
Chief Economist CIMB Niaga mengatakan Surplus neraca perdagangan kita, walaupun angkanya turun dibanding bulan Januari. secara umum masih menunjukkan bahwa ekspor neto masih akan berperan terhadap stabilitas neraca
pembayaran, terhadap stabilitas rupiah, dan pertumbuhan ekonomi di 2017.
Selama dua bulan pertama di 2017 angka surplus neraca perdagangan sudah mencapai lebih dari USD 2,5 miliar -- alias lebih tinggi dari ekspektasi.
"Harus diakui, lanjutnya, dengan melihat running-rate ekspor bulanan selama 5 bulan terakhir nampaknya kondisi eksternal memang masih belum mencapai tingkat dimana kita bisa berharap adanya pertumbuhan
ekspor yang jauh lebih tinggi," ujarnya dalam catatan resminya, Kamis (16/3).
Bhima Yudhistira, Ekonom Indef, mengungkapkan BI akan menahan suku bunganya tidak hanya melihat surplus neraca perdagangan yang masih tinggi, tetapi juga mempertimbangkan cadangan devisa dalam negeri yang mencukupi dan kondisi global.
Melihat beberapa bursa regional yang hijau, seperti Bursa Malaysia dan Hang Seng, dia melihat dampak ke negara berkembang justru positif.
"Kesimpulannya kalau The Fed sudah diprediksi tidak akan gejolak. Kalau masih tidak pasti, itu yang buat saham merah," katanya.
Hari ini, Kamis (16/3), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan mengumumkan posisi suku bunga 7-DDR. Pengumumannya akan dilakukan sore hari setelah Dewan Gubernur menyelesaikan rapat hari keduanya.
Berikut ini hasil survei 7-DDR Bisnis Indonesia:
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) 4,75
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 4,75
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,75
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 4,75
PT Maybank Indonesia Tbk. 4,75
DBS Bank Ltd 4,75
PT CIMB Niaga Tbk. 4,75